REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Riset LinkedIn Jobs on the Rise tahun 2022 menunjukkan Data Scientist Specialists dan Machine Learning Engineers merupakan dua pekerjaan dengan pertumbuhan tercepat selama lima tahun terakhir di Indonesia dan diproyeksikan akan terus tumbuh di masa depan. Namun, studi ini juga menyoroti rendahnya tingkat partisipasi perempuan di dua pekerjaan bidang teknologi tersebut.
Sepanjang tahun 2021, hanya 33,3 persen perempuan yang dipekerjakan sebagai Data Scientist Specialists dan hanya 27,8 persen sebagai Machine Learning Engineers.
Dengan misi untuk mengurangi kesenjangan gender di dunia kerja teknologi, Amazon Web Services (AWS) In Communities menginisiasi AWS Girls’ Tech Day, sebuah prakarsa global untuk edukasi STEAM (science, technology, engineering, arts, dan mathematics) bagi anak perempuan dan perempuan muda.
Dihadirkan perdana di Indonesia pada 19 dan 26 November lalu bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI), sebuah lembaga nirlaba yang fokus mempersiapkan generasi muda untuk bekerja, program ini mengedukasi, menginspirasi, dan memberdayakan 250 pelajar perempuan dari lima SMA/SMK di Jawa Barat untuk membangun minat dan karier di bidang teknologi.
Sejak diinisiasi secara global pada tahun 2018, AWS Girls’ Tech Day telah memberikan dampak bagi lebih dari 7.000 anak perempuan dan perempuan muda berusia 8-24 tahun dari 12 negara di seluruh dunia. Hadirnya program inovatif ini di Indonesia diharapkan dapat membantu menyediakan akses dan kesempatan yang setara terhadap pendidikan STEAM bagi mereka yang selama ini kurang terwakili dalam bidang studi tersebut.
Selain itu, program ini juga merupakan wujud komitmen AWS untuk mendukung lahirnya generasi pemikir kreatif dan pemimpin perempuan masa depan di bidang teknologi di Indonesia.
Robert Gardiner, Academic Advisor and Operations Counsel Prestasi Junior Indonesia mengungkapkan, inisiatif ini menjadi langkah awal yang penting dan inspiratif bagi para pelajar perempuan. Khususnya, untuk memahami tren dan peluang karier bidang teknologi, merancang jalur pendidikan dan pengembangan diri menuju karier bidang teknologi di masa depan, serta mengeksplorasi ragam keterampilan seputar pengkodean dan robotika.
Pihaknya berharap, pengalaman menyenangkan dalam program ini dapat memberikan aspirasi baru bagi para perempuan muda untuk percaya diri menjadi talenta teknologi yang kompetitif di industri. Pihaknya juga merasa terhormat dapat dipercaya untuk mengembangkan kemitraan berdampak bersama AWS Indonesia.
"Komitmen dari AWS selaras dengan misi kami dan Junior Achievement secara global dalam mempersiapkan generasi muda agar berhasil di pekerjaan masa depan,” kata Robert Gardiner dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Rabu (30/11/2022).
Program AWS Girls’ Tech Day di Indonesia terdiri dari dua aktivitas utama yang dirancang secara interaktif dan menarik. Melalui sesi bincang inspiratif, enam sosok perempuan yang telah sukses berkecimpung di industri teknologi berbagi wawasan praktis dan pengalaman riil seputar langkah-langkah yang perlu dilakukan para perempuan muda untuk mempersiapkan diri menjadi talenta profesional.
Selain itu, mereka juga belajar mengenai konsep dan fungsi dari pusat data dan komputasi awan menggunakan perangkat robotika Quarky (robot berukuran saku yang dapat diprogram ulang dengan Wi-Fi dan Bluetooth bawaan) dan perangkat lunak pemrograman Pictoblox (perangkat lunak pemrograman grafis).
Melalui pembelajaran dan aktivitas tersebut, para pelajar berkenalan dengan beragam teknologi yang banyak diadopsi oleh dunia industri saat ini. Seperti pemrograman, kecerdasan artifisial, dan robotika. Seluruh rangkaian pembelajaran tersebut diharapkan dapat menciptakan pengalaman pertama yang berkesan bagi siswa yang mampu menghidupkan imajinasi mereka dengan teknologi.