REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak Elon Musk mengambil alih Twitter awal November 2022, drama terus mengikuti prosesnya mulai dari PHK hingga kebijakan platform itu sendiri. Dilansir Wired, Selasa (15/11/2022), para pengguna Twitter kini mulai mencari alternatif platform microblogging lainnya untuk menjadi pengganti Twitter.
Platform Mastodon pun menjadi pilihan. CEO dan lead developer Mastodon, Eugen Rochko sampai mengeklaim bahwa Mastodon mengalami pertumbuhan pesat sejak Elon Musk membeli Twitter.
Digagas pada 2016 oleh Rochko yang merupakan seorang pengembang perangkat lunak asal Jerman, Mastodon adalah platform media sosial open source yang terdesentralisasi. Tidak seperti Facebook, Twitter, Reddit, dan Instagram, platform ini bebas iklan dan pada dasarnya terdiri atas ribuan server, yang semuanya dijalankan di seluruh dunia.
Para pengguna Mastodon akan bisa mulai beraktivitas di dalam platform dengan menggunakan server sendiri. Pengguna juga bisa bergabung dengan server yang berfokus pada suatu topik tertentu. Salah satu komunitas terbesar saat ini di Mastodon, adalah Fosstodon yang para anggotanya banyak membahas tentang teknologi open source, virtual reality, hingga lika-liku memiliki binatang peliharaan.
"Mastodon kini memiliki satu juta pengguna aktif bulanan per Senin 7 November 2022. Ini merupakan tonggak sejarah baru bagi Mastodon sendiri sejak diluncurkan," ujar Rochko dalam salah satu postingannya.
Dengan banyaknya server yang ada di Mastodon, masing-masing server memiliki adminnya tersendiri. Admin ini bertugas memutuskan pedoman moderasi konten untuk server mereka.