REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Meta menyesuaikan pengaturan privasi default untuk pengguna remaja di Facebook dan Instagram dengan membatasi kontak dari orang dewasa yang mencurigakan. Upaya itu dilakukan guna melindungi pengguna remaja dengan dengan lebih baik.
Sekarang, setiap pengguna remaja yang bergabung dengan Facebook, akun mereka secara otomatis akan memiliki perlindungan privasi yang lebih ketat. Termasuk memutuskan siapa yang dapat melihat daftar teman mereka, halaman apa yang mereka ikuti, dan siapa yang diizinkan mengomentari postingan mereka. Sementara untuk akun yang sudah dibuat sebelum pembaruan ini, Meta akan mulai mendorong pengguna tersebut untuk mengadopsi pengaturan yang sama, tetapi tidak akan memaksa mereka.
Selain itu, Meta mengatakan sedang mengerjakan sejumlah cara baru untuk menghentikan akun yang diblokir dan dilaporkan agar tidak menghubungi pengguna remaja. Salah satu cara melakukannya di Instagram yang menjadi bagian dari pengujian, yaitu menghapus tombol pesan sehingga orang dewasa tidak mungkin menggunakan pesan Instagram untuk menghubungi pengguna remaja secara langsung.
Umpan rekomendasi “Orang yang Mungkin Anda Kenal” juga tidak akan lagi ditampilkan. Pengguna remaja juga mendapat notifikasi baru di Messenger dan Instagram yang mendorong mereka untuk menggunakan alat keamanan kapan pun mereka merasa tidak nyaman selama percakapan.
Dilansir Tech Radar, Selasa (22/11/2022), satu notifikasi akan menanyakan pengguna apakah mereka mengenal orang yang baru saja mengirim pesan. Jika opsi “Tidak” yang dipilih, kedua aplikasi akan memunculkan serangkaian tindakan yang dapat mereka ambil, seperti memblokir akun atau melaporkannya.
Pengaturan privasi default Facebook yang baru diluncurkan pada 21 November mungkin diikuti dengan perubahan lain. Selain pembaruan, Meta mengumumkan kemitraan dengan National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC) untuk membuat platform baru guna mencegah gambar intim remaja diposting secara online dan menyebar di internet. Platform bertujuan membantu pengguna remaja untuk mendapatkan kembali kendali dari sejumlah gambar yang bocor sekaligus mencegah tindakan itu.