REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penelitian dari 38 North Stimson Center yang berbasis di Washington menyatakan, hingga 7 juta warga Korea Utara menggunakan ponsel setiap hari. Jaringan WiFi telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir karena perangkat seluler telah menjadi alat utama untuk aktivitas pasar di negara yang terisolasi itu.
Para peneliti dari 38 North Stimson Center, Martyn Williams dan Natalia Slavney pada Selasa (15/11) mengatakan, studi terbaru mereka tentang komunikasi digital di Korea Utara mencakup analisis citra satelit dan survei terhadap sekitar 40 pembelot yang melarikan diri dari Utara antara 2017 dan 2021. Hasil penelitian itu menunjukkan peningkatan pelanggan seluler yang stabil.
Sejak layanan jaringan 3G dimulai pada 2008, jumlah pengguna ponsel telah meningkat menjadi 6,5 juta hingga 7 juta, atau mencapai lebih dari seperempat dari total 25 juta penduduk Korea Utara.
"Lebih dari 90 persen orang yang berpartisipasi dalam survei melaporkan menggunakan telepon setidaknya setiap hari, dan sebagian besar panggilan dilakukan ke anggota keluarga dan pedagang," kata Slavney.
Para peneliti menunjukkan perkiraan peta jangkauan jaringan seluler Korea Utara dengan mengidentifikasi stasiun pangkalan, antena yang menyertainya, dan panel surya dari citra satelit. Menurut Williams, layanan jaringan telekomunikasi tidak hanya tersedia di kota-kota tetapi juga ke daerah pedesaan.
“Cakupan selular masih terus meluas, kadang kita menemukan BTS yang kalau dilihat di area yang sama dua tahun lalu, antenanya tidak ada,” ujar Williams.
Williams mengatakan, jaringan 3G di Korea Utara dan pembatasan investasi asing telah mendorong munculnya jaringan WiFi yang lebih cepat di seluruh negeri. Jaringan WiFi tidak menawarkan akses internet apa pun tetapi menyediakan koneksi ke layanan domestik, terutama database ilmiah untuk komunitas riset.
Para peneliti mengatakan, karena infrastruktur yang buruk, maka hanya ada sedikit sambungan telepon rumah sehingga ponsel mengisi celah dan berfungsi sebagai alat penting untuk berpartisipasi dalam ekonomi pasar swasta. Sektor swasta telah mengambil alih agen yang dipimpin negara untuk menjadi aktor ekonomi terbesar Korea Utara dalam beberapa tahun terakhir.
"Selama lima sampai 10 tahun terakhir, kebangkitan ekonomi swasta dan pasar swasta adalah salah satu perubahan terbesar di negara ini. Di satu sisi, salah satu pilar ekonomi pasar secara keseluruhan adalah ketersediaan luas jaringan telepon dasar dan pesan teks," ujar Williams.