Sabtu 12 Nov 2022 06:10 WIB

8 Konsorsium Jepang Buat Perusahaan Chip, Ada Toyota dan Sony

Konsorsium Jepang akan membuat chip generasi terbaru.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Microchip (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Microchip (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Sekelompok delapan perusahaan Jepang terkemuka, termasuk Toyota Motor Corp dan Sony Group Corp mendirikan sebuah perusahaan baru. Menurut sumber, perusahaan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dalam negara semikonduktor generasi berikutnya.

Upaya oleh konsorsium yang juga mencakup SoftBank Corp dan Nippon Telegraph and Telephone Corp, dilakukan di tengah persaingan global yang semakin ketat untuk mengembangkan chip canggih. Chip canggih digunakan dalam komputer kuantum dan kecerdasan buatan serta senjata militer seperti rudal.

Baca Juga

Pemerintah berencana untuk memberikan 70 miliar yen dalam bentuk subsidi kepada perusahaan baru tersebut. Sementara itu, delapan perusahaan akan menginvestasikan total sekitar 7 miliar yen. 

Sisanya adalah pembuat semikonduktor Kioxia Corp, pemasok suku cadang mobil Denso Corp, pembuat elektronik NEC Corp, dan MUFG Bank.

Dilansir dari Japan Today, Jumat (11/11/2022), langkah ini juga bertepatan dengan kekurangan chip di seluruh dunia. Krisis chip memukul industri mulai dari pembuatan mobil hingga produksi alat. Krisis chip juga memicu perdebatan di Jepang tentang keamanan ekonomi karena persaingan dipimpin oleh perusahaan di Taiwan, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Perusahaan baru, bernama Rapidus, akan mengembangkan dan memproduksi chip serta memajukan pengembangan sumber daya manusia di industri semikonduktor, kata sumber tersebut.

Rapidus bertujuan untuk mengembangkan dan memproduksi semikonduktor sub 2-nanometer pada akhir 2020-an. Saat ini, perusahaan Jepang hanya bisa memproduksi chip dengan lebar jalur sirkuit sekitar 40 nanometer.

Proyek ini terungkap setelah kementerian industri pada Juli mengumumkan rencana untuk mendirikan sebuah organisasi baru untuk memimpin penelitian bersama antara Jepang dan Amerika Serikat pada semikonduktor generasi berikutnya. Rapidus kemungkinan akan bekerja sama dengan organisasi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement