Sabtu 05 Nov 2022 14:05 WIB

Hati-Hati, Jejak Digital di Internet Bisa Picu Kejahatan Siber

Aktivitas di ruang digital selalu meninggalkan jejak.

Jejak digital (ilustrasi).
Foto: Freepik.com
Jejak digital (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Yogyakarta Nina Ulfah Nulatutadjie meminta masyarakat untuk mewaspadai jejak digital yang ditinggalkan selama beraktivitas di dunia maya. Hal ini dilakukan untuk menghindari ancaman kejahatan siber.

"Jejak digital bisa memicu kejahatan siber," ujar Nina dalam keterangan dari Kemenkominfo. 

Baca Juga

Hal itu disampaikannya dalam webinar bertema 'Tips dan Trik Melindungi Diri dari Kejahatan Dunia Maya' yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi.

Nina mengatakan aktivitas di ruang digital selalu meninggalkan jejak. Jejak yang ditinggalkan seperti riwayat pencarian, lokasi yang sering dikunjungi, foto video yang sudah diunggah atau dihapus, maupun persetujuan akses cookie.

Jejak-jejak semacam itu akan tersimpan selamanya di internet lewat ragam aktivitas yang dilakukan. Hal itu dinilai bisa dimanfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan siber.

Nina menyarankan, agar terhindar dari risiko ancaman kejahatan siber, sebaiknya tidak mengunggah data pribadi yang sensitif ke internet atau media sosial.

Jenis data yang dimaksud adalah nama-nama keluarga, alamat rumah, nomor KTP, ras, etnis, agama, riwayat kesehatan, pekerjaan, dan sejenisnya.

Selain itu, buatlah kata sandi yang rumit berupa kombinasi huruf dan angka pada perangkat gawai yang digunakan atau pada akun digital yang dimiliki. Dia mengatakan apabila terjadi kejahatan siber, maka masyarakat harus segera melaporkan hal tersebut ke pihak berwenang.

Apa saja kasus yang bisa dilaporkan ke aparat berwenang? Antara lain penipuan online, pornografi, terorisme, penyadapan, pencemaran nama baik, ujaran kebencian, dan pencurian data. 

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement