REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Miliarder Elon Musk mengatakan dia akan menjadi chief executive officer (CEO) Twitter, perusahaan media sosial yang baru saja diakuisisi seharga 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp 687 triliun. Hal tersebut dia ungkapkan pada Senin (31/10/2022) dalam sebuah pengajuan.
Langkah ini dilakukan setelah Musk yang juga menjalankan perusahaan otomotif dan penyimpanan energi Tesla dan perusahaan transportasi luar angkasa SpaceX, memecat para petinggi Twitter. Di antaranya adalah CEO Twitter Parag Agrawal pada pekan lalu.
Sebelumnya, Musk juga mengubah bio Twitter-nya menjadi “Chief Twit” sebagai tanda dia akan menjadi CEO Twitter dalam waktu dekat. Pekan lalu, pengambilalihan Musk atas perusahaan media sosial senilai 44 miliar dolar AS mengakhiri drama panjang yang memakan waktu berbulan-bulan.
Sejak itu, Musk telah bergerak cepat untuk mulai membuat perubahan di perusahaan yang telah diejek karena lambat memperkenalkan perubahan produk atau menghapus akun spam. Menurut dua sumber yang mengetahui masalah tersebut, tim Musk mulai bertemu dengan beberapa karyawan untuk menyelidiki kode perangkat lunak Twitter dan memahami bagaimana aspek platform bekerja.
Beberapa staf yang berbicara dengan Reuters mengatakan mereka telah menerima sedikit komunikasi dari Musk atau pemimpin lain dan menggunakan laporan berita untuk mengumpulkan apa yang terjadi di perusahaan. Belum lama ini, Musk juga merencanakan perombakan besar terhadap Twitter. Buletin teknologi Platformer melaporkan pengguna harus berlangganan Twitter Blue dengan harga 4,99 dolar AS atau setara Rp 77.938 per bulan.
Musk juga bakal mengenakan tarif pada akun centang biru baru sejumlah 20 dolar AS atau Rp 312 ribu per bulan. Pengguna Twitter yang sudah memiliki centang biru diberikan waktu 90 hari untuk berlangganan Twitter Blue. Jika tidak, mereka akan kehilangan centang biru yang sudah dimiliki.