Senin 31 Oct 2022 18:35 WIB

Elon Musk Revisi Twitter, Akun Centang Biru Bakal Dikenakan Biaya

Elon Musk mengambil alih Twitter usai membelinya.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nora Azizah
Elon Musk mengambil alih Twitter usai membelinya.
Foto: AP Photo/Gregory Bull
Elon Musk mengambil alih Twitter usai membelinya.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Twitter akan merevisi proses verifikasi penggunanya. Hal itu dikatakan Elon Musk dalam sebuah tweet kemarin, Ahad (30/10/2022), hanya beberapa hari setelah dia mengambil alih salah satu platform media sosial paling berpengaruh di dunia.

“Seluruh proses verifikasi sedang diubah sekarang,” kata Musk dalam tweetnya tanpa memberikan rincian lebih lanjut, dilansir dari Malay Mail, Senin (31/10/2022).

Baca Juga

Twitter sedang mempertimbangkan mengenakan biaya untuk tanda centang biru  yang memverifikasi identitas pemegang akunnya, buletin teknologi Platformer melaporkan Ahad (30/10/2022), mengutip dua orang yang mengetahui masalah tersebut. Pengguna harus berlangganan Twitter Blue dengan harga 4,99 dolar Amerika Serikat (AS)  (sekitar Rp 70.281) atau kehilangan lencana “terverifikasi” mereka jika proyek terus berlanjut, menurut laporan tersebut.

CEO Tesla Inc ini belum membuat keputusan akhir dan proyek tersebut masih dapat dibatalkan Tetapi menurut Platformer kemungkinan verifikasi akan menjadi bagian dari Twitter Blue.

Secara terpisah, The Verge Ahad (30/10/2022) kemarin melaporkan bahwa Twitter akan menaikkan harga berlangganan untuk Twitter Blue, yang juga memverifikasi pengguna, dari 4,99 dolar AS (sekitar Rp 70.281,-) menjadi 19,99 dolar AS (sekitar Rp 310.986  per bulan, mengutip koresponden internal yang dilihat oleh mereka.

Twitter Blue diluncurkan pada Juni tahun lalu sebagai layanan berlangganan pertama platform, yang menawarkan “akses eksklusif ke fitur premium” secara berlangganan bulanan termasuk opsi untuk mengedit tweet.

Fitur untuk mengedit tweet juga tersedia awal bulan ini setelah Musk meluncurkan polling Twitter pada bulan April yang menanyakan jutaan pengikutnya apakah mereka menginginkan tombol edit. Lebih dari 70 persen menjawab 'ya' 

Musk juga telah meminta agar pengguna yang keluar yang mengunjungi situs Twitter dialihkan ke halaman Jelajahi yang menampilkan tweet yang sedang tren, menurut laporan terpisah Verge kemarin mengutip karyawan yang mengetahui masalah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement