Ahad 23 Oct 2022 21:55 WIB

Partai Republik AS Tuntut Google Atas Filter Spam Email

Google menegaskan tidak memfilter email berdasarkan afiliasi politik

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
email
email

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Komite Nasional Republik (RNC) mengajukan gugatan terhadap Google Alphabet Inc pada Jumat karena diduga mengirim emailnya ke folder spam pengguna. Komite politik Amerika Serikat (AS) menuduh raksasa teknologi itu mendiskriminasi dengan membatasi pesan emailnya karena afiliasi dan pandangan politik RNC. Hal itu diungkapkan berdasarkan gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik AS di California.

“Google telah menurunkan jutaan email RNC secara massal ke folder spam calon donatur dan pendukung selama poin-poin penting dalam penggalangan dana pemilu dan pembangunan komunitas," kata RNC dalam gugatan tersebut.

Namun, gugatan tersebut dibantah oleh Google. “Seperti yang telah kami katakan berulang kali, kami tidak memfilter email berdasarkan afiliasi politik. Filter spam Gmail mencerminkan tindakan pengguna," kata juru bicara Google José Castaneda dalam sebuah pernyataan.

Castaneda mengatakan pihaknya memberikan pelatihan dan pedoman untuk kampanye. Bahkan, belum lama ini, mereka juga meluncurkan percontohan yang disetujui Komisi Pemilihan Umum Federal (FEC) untuk pengirim politik. “Kami terus bekerja untuk memaksimalkan pengiriman email sambil meminimalkan spam yang tidak diinginkan," ujarnya.

Filter spam pada layanan email biasanya membuang pesan spam yang tidak diminta dan mengalihkannya ke folder terpisah. RNC mengatakan untuk sebagian besar bulan ini, hampir semua emailnya berakhir di kotak masuk pengguna. Namun, pada akhir bulan yang merupakan waktu penting untuk penggalangan dana, hampir semua email mereka berakhir di folder spam.

"Kritis dan mencurigakan, periode akhir bulan ini secara historis adalah saat penggalangan dana RNC paling berhasil," kata gugatan itu.

Komite mengatakan diskriminasi telah berlangsung selama sekitar 10 bulan meskipun ada upaya terbaik untuk bekerja dengan Google. Dugaan perutean email ke folder spam telah menghabiskan pendapatan dan lebih banyak uang akan hilang dalam beberapa pekan mendatang saat pemilihan paruh waktu.

Partai Republik telah lama menuduh perusahaan teknologi besar melakukan diskriminasi terhadap pandangan konservatif dan menekan kebebasan berbicara. Namun, pernyataan tersebut dibantah keras oleh Google.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement