REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian mahasiswa cukup akrab dengan aktivitas bermain gim. Sehingga, laptop high performance bisa jadi perangkat yang multifungsi baik untuk gaming maupun untuk menunjang pembelajaran di bangku kuliah.
Hal ini pun diakomodasi oleh NVIDIA lewat laptop yang menerapkan graphics processing units (GPU) GeForce RTX 30 Series. Consumer Business Leader NVIDIA Indonesia, Adrian Lesmono mengatakan, selain mampu mengakomodasi gim berkelas AAA, laptop dengan GPU handal juga mampu menunjang kinerja pembelajaran para mahasiswa di bidang science, technology, engineering and mathematics atau STEM.
"Saat menyelesaikan tugas tertentu, para mahasiswa STEM biasanya mamanfaatkan supercomputer yang terdapat dalam fasilitas laboratorium. Tapi, untuk menggunakan fasilitas itu, mahasiswa harus antre karena bergantian dengan mahasiswa lainya," kata Adrian Lesmono dalam press conference NVIDIA GeForce RTX for STEM Laptop Student yang digelar secara virtual beberapa waktu lalu.
Selain antre, fasilitas dalam laboratorium universitas itu juga kerap mengalami persoalan teknis karena digunakan secara terus-menerus. Hal itu pun membuat proses pembelajaran mahasiswa kerap mengalami hambatan.
Sebagian mahasiswa pun memutuskan untuk menggunakan perangkat laptop seadanya atau laptop yang tak menggunakan GPU (integrated GPU). Untuk sejumlah fungsi tertentu, memang hal itu bisa dilakukan. Hanya saja, durasi pemrosesan akan sangat lama sehingga banyak waktu yang terbuang percuma.
"Oleh karena itu, laptop dengan GPU yang mumpuni bisa jadi suatu solusi yang efektif. Terlebih, GPU dari NVIDIA dikembangkan bersama dengan para developer aplikasi yang fokus untuk mengakomodasi mahasiswa STEM," ucapnya.
Dalam bidang engineering sendiri, sejumlah aplikasi yang memerlukan peran GPU diantaranya adalah SOLIDWORKS, AutoCad, Revit, Simulink dan MATLAB. Untuk bidang data science dan ekonomi, aplikasi yang membutuhkan GPU diantaranya adalah Pandas, Numpy dan SAS.
Berdasarkan pengujian dalam sejumlah aplikasi itu, GPU accelerated dari GeForce RTX 30 Series bisa membuat waktu pemrosesan jadi delapan kali lebih cepat dibanding integrated GPU. Artinya, penggunaan perangkat yang memadai bisa membuat para mahasiswa bisa menghemat waktu dengan signifikan.
Terlebih, GPU yang handal tak hanya bisa menunjang simulasi data tapi juga bisa menunjang remote learning dan penerapan artificial intelligence (AI) dalam beragam fungsi. Oleh karena itu, ia menilai laptop dengan GeForce RTX 30 Series bisa jadi perangkat yang sangat krusial dalam dunia pendidikan.
Menurutnya, saat ini total jumlah mahasiswa STEM di seluruh dunia sendiri mencapai 75 juta mahasiswa. Artinya, penerapan laptop dengan GeForce RTX 30 Series bisa memberikan dampak yang masif dalam dunia akademik. Apalagi, perangkat ini juga bisa jadi penunjang yang handal bagi para dosen, peneliti hingga para profesor.
"Kami menyadari bahwa penggunaan perangkat yang handal merupakan hal yang sangat penting bagi dunia pendidikan. Oleh karena itu, NVIDIA melakukan kerja sama dengan berbagai universitas dan vendor," ujar dia.
Lewat kerja sama ini, maka nantinya mahasiswa bisa lebih dimudahkan untuk bisa mengakses perangkat yang representatif. Baik secara personal maupun lewat fasilitas yang disediakan oleh universitas.
Kerja sama ini pun terbilang cukup urgen. Mengingat, laptop dengan GeForce RTX 30 Series dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 12 juta sehingga tak semua mahasiswa bisa memiliki akses untuk menggunakan perangkat high performance tersebut.