REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Penemuan fosil di area Situs Patiayam Desa Terban, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kembali terjadi dengan ditemukannya fosil tulang belakang dan tulang rusuk gajah purba. "Lokasi penemuan masih berada di satu kawasan dengan temuan gading gajah sepanjang 2,5 meter yang ditemukan enam bulan lalu," kata Koordinator Museum Purbakala Patiayam Kudus Jamin di Kudus, Kamis (29/9/2022).
Penemu fosil, kata dia, merupakan petani penggarap lahan yang juga menemukan fosil gading gajah sebelumnya ketika tengah melakukan aktivitas cocok tanam di sekitar bukit Patiayam. Ia memperkirakan terdapat satu individu gajah purba, sebab dengan temuan sebelumnya masih dalam satu koordinat.
Temuan fosil tulang belakang dan tulang rusuk tersebut, kata dia, sudah ditindaklanjuti dengan kegiatan penyelamatan temuan fosil gading gajah purba bersama tim Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran dan pengangkatan temuan dilakukan pada Rabu (28/9) untuk dibawa ke Museum Situs Purbakala Patiayam. Sementara pengangkatan fosil gading gajah purba sepanjang 2,5 meter dimulai pada awal Agustus 2022. Kemudian, pada 8 Agustus 2022 dievakuasi ke Museum Patiayam Kudus.
Ia mengungkapkan, kondisi gading gajah tersebut termasuk masih bagus, karena masih terlihat utuh. Temuan lainnya juga sudah dievakuasi ke museum. Berdasarkan keterangan tim ahli, usia fosil tersebut dari segi geologinya berusia antara 750.000 hingga 1,5 juta tahun lalu.
Dengan ditemukannya fosil gading gajah tersebut, hingga kini tercatat sudah ada 40 gading gajah purba, sedangkan kondisinya yang masih utuh sekitar 25 gading dan terpanjang sekitar 4 meter. Sementara jumlah temuan fosil purba dari Situs Patiayam hingga Juli 2022 mencapai 9.346 fosil.
Fosil yang ditemukan di Situs Patiayam meliputi, Stegodon Trigonochepalus (gajah purba), Elephas Sp (juga sejenis gajah purba), Ceruss Zwaani dan Cervus Lydekkeri Martin (sejenis rusa), dan Rhinoceros Sondaicus (badak). Selain itu, ada Brachygnatus Dubois (babi), Felis Sp (macan), Bos Bubalus Palaeokarabau (sejenis kerbau), Bos Banteng alaeosondaicus, Crocodilus sp (buaya), serta kapak genggam atau chopper.