Kamis 22 Sep 2022 17:16 WIB

Kemenkominfo Dorong Masyarakat Pahami Konsep Influencer Marketing

Influencer marketing dapat ditinjau dari perspektif kecakapan digital.

Influencer (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Influencer (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kemenkominfo mendorong masyarakat yang terjun memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan usahanya untuk lebih memahami seluk beluk dunia digital. Bersama Siberkreasi, Kemenkominfo menyelenggarakan webinar 2022 untuk kelompok masyarakat atau komunitas di wilayah Sumatra dan sekitarnya dengan tema 'Konsep Bisnis Digital: Influencer Marketing'. Webinar tersebut dihadiri lebih dari 1.300 orang, menghadirkan Fajria Fatmasari, Kepala Inkubator Bisnis Politeknik APP Jakarta & Praktisi Literasi Digital; Pradipta Nugrahanto, CEO & Co-founder Paberik Soeara Rakjat; serta Tio Prasetyo, Chief Business Officer Paberik Soeara Rakjat,  sebagai narasumber.

Dalam webinar tersebut, Fajria Fatmasari membahas mengenai konsep influencer marketing ditinjau dari perspektif kecakapan digital. “Lima strategi influencer marketing yang perlu kita ketahui. Pertama, Kenali target audiens dan tujuan. Kedua, pilih media yang sesuai dengan target audiens. Ketiga, tentukan budget. Keempat, pilih influencer yang sesuai dengan produk Anda. Ke lima, lakukan evaluasi secara berkala," kata Fajria Fatmasari, Kamis (22/9/2022).

Baca Juga

Tio Prasetyo memperkaya pembahasan mengenai konsep influencer marketing dari perspektif etis digital. “Seperti yang kita sama sama ketahui, ruang digital merupakan cerminan dari perilaku kita di ruang ruang lainnya, sehingga menerapkan etika di setiap ruang yang ada menjadi suatu keharusan terlebih lagi saat mencocokan influencer dengan produk. Berikut tiga etika yang perlu dilakukan dalam memilih influencer. Pertama, pilihlah influencer yang memiliki riwayat baik secara bahasa dan perbuatan. Kedua, pilihlah influencer yang selalu memberikan manfaat dalam setiap kontennya. Terakhir, pilihlah influencer yang memiliki akun dengan centang biru," ujar Tio Prasetyo.

Pradipta Nugrahanto melengkapi pembahasan mengenai konsep influencer marketing ditinjau dari perspektif pilar aman digital. “Keamanan digital adalah sebuah proses untuk memastikan penggunaan layanan digital, baik secara daring maupun luring. Dalam melakukan marketing melalui influencer penting untuk memiliki kompetensi keamanan digital yang mumpuni, seperti mengamankan perangkat digital, mengamankan identitas dan aset digital bisnis, serta selalu memberikan watermark di setiap konten yang kita buat dan share," kata Pradipta Nugrahanto.

Dalam perjalanannya, program #MakinCakapDigital sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2021 yang lalu, berfokus pada peningkatan wawasan dan kecakapan digital masyarakat Indonesia yang diukur berdasarkan empat pilar digital, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital.

“Pada tahun 2022 akan diberikan pelatihanliterasi digital kepada 5,5 juta masyarakat. Kinerja literasi digital pun mulai menunjukkan peningkatan dari segi kualitas. Peluang kecakapan digital tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal, mengingat kita memiliki potensi sumber daya manusia yang besar”, ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, dalam sambutan program Makin Cakap Digital beberapa waktu lalu, dilansir dari Antara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement