Selasa 13 Sep 2022 00:55 WIB

Samsung akan Umumkan Peta Jalan Netralitas Karbon Pekan Ini

Samsung, SK, Hyundai dan LG, yang belum meluncurkan rencana netralitas karbon.

Samsung
Foto: dailymobile
Samsung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Perusahaan teknologi Korea Selatan Samsung Electronics Co diperkirakan akan mengumumkan peta jalannya terkait upaya untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050 pada pekan ini.

Hal tersebut dilaporkan Yonhap, Senin (12/9/2022), seiring dengan perusahaan yang tengah meningkatkan transisi nol emisinya sejalan dengan tren industri global.

Perusahaan juga kemungkinan akan mengumumkan rencana untuk bergabung dengan RE100, sebuah inisiatif perusahaan global yang dirancang untuk mengalihkan penggunaan energi ke sumber terbarukan sebagai cara untuk menanggapi perubahan iklim dan masalah lingkungan lainnya, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Samsung, konglomerat terkaya Korea Selatan, tetap menjadi satu-satunya di antara empat perusahaan bisnis teratas negara itu, termasuk SK, Hyundai dan LG, yang belum meluncurkan rencana netralitas karbon.

Wakil Ketua Samsung Electronics Han Jong-hee mengisyaratkan pengumuman lanjutan di pameran elektronik konsumen IFA 2022 di Jerman awal bulan ini, ketika dia mengatakan kepada wartawan bahwa perusahaan akan mengumumkan rencana keberlanjutan yang dapat dipraktikkan dengan tujuan yang jelas untuk meraih target tersebut.

Menurut seorang sumber, Samsung diharapkan untuk menguraikan rencananya tentang cara mengurangi gas rumah kaca yang dipancarkan langsung dari produksinya, yang dikenal sebagai "Emisi Cakupan 1" (Scope 1 Emissions).

Selain itu juga tentang cara untuk mengurangi emisi dari sumber tidak langsung, seperti listrik dan AC, yaitu peralatan yang dikenal sebagai "Emisi Cakupan 2" (Scope 2 Emissions).

Samsung telah mencapai penggunaan energi terbarukan 100 persen di lokasi produksi utama di luar negeri, termasuk di Amerika Serikat, Eropa dan China. Namun, perusahaan tetap berhati-hati untuk bergabung dengan RE100, dengan alasan penggunaan energi terbarukan yang rendah dalam operasi domestik.

Operasinya di Amerika Latin dan Asia Barat Daya diharapkan segera mencapai tingkat 100 persen, menurut perusahaan. Rasio yang sesuai di Brasil dan Meksiko masing-masing mencapai 94 persen dan 71 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement