REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Perusahaan teknologi Samsung Electronics Co. mengatakan telah memulai pengoperasian lini manufaktur chip terbesar dan tercanggih barunya di Korea Selatan.
Dilansir Yonhap, Kamis (8/9/2022), lini produksi baru (P3) di Pyeongtaek, fasilitas manufaktur chip terbesar yang pernah dibangun hingga saat ini oleh Samsung, telah memulai produksi flash NAND canggih sejak Juli.
"Kampus Pyeongtaek dengan cepat muncul sebagai pusat manufaktur utama Samsung untuk semikonduktor mutakhir mulai dari DRAM 14-nanometer (nm) terkecil di dunia dan V-NAND terdepan hingga solusi logika sub-5nm," kata CEO dan Presiden Divisi Solusi Perangkat Samsung Kyung Kye-hyun.
Lini P3 dilengkapi dengan mesin litografi ekstrim ultraviolet (EUV) ASML dari pembuat peralatan chip Belanda, yang sangat penting untuk membuat chip canggih.
Samsung juga mengatakan telah memulai pekerjaan dasar untuk lini manufaktur lain, P4, di kampus Pyeongtaek.
Rumah bagi 60 ribu karyawan, kampus Pyeongtaek hampir seukuran kampus Giheung dengan luas 1,45 juta meter persegi, dan gabungan kampus Hwaseong 1,6 juta meter persegi, menurut Samsung.
Pada bulan Mei, Presiden AS Joe Biden mengunjungi kampus Pyeongtaek, di mana ia menekankan pentingnya semikonduktor dan kolaborasi erat di bidang antara Korea Selatan dan AS.
Samsung memiliki lima operasi semikonduktor di Korea Selatan yakni di Giheung, Hwaseong, Pyeongtaek, Onyang dan Cheonan, serta empat lokasi manufaktur di Amerika Serikat dan China yakni di Austin, Suzhou, Tianjin dan Xi'an. Saat ini, perusahaan sedang membangun pabrik senilai 17 miliar dolar AS di Austin, Texas.
Pada konferensi pers, Kyung mengatakan industri chip telah memasuki siklus turun dan menghadapi berbagai tantangan, karena ekonomi global telah melambat dan bisnis memperketat pengeluaran mereka.
"Saya tidak melihat momentum yang baik di babak kedua dan memasuki tahun depan ... tetapi kami akan mencoba mengubah krisis ini menjadi peluang yang baik," katanya.
Untuk mencapai itu, Kyung melanjutkan, investasi terlepas dari situasi ekonomi sangat penting.
"Investasi yang lebih sedikit dalam siklus turun dapat menyebabkan hasil yang buruk di saat-saat yang baik. Investasi yang konsisten adalah cara yang tepat untuk dilakukan," imbuhnya.