REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Amazon akan menutup layanan kesehatan virtual Amazon Care pada 31 Desember mendatang. Layanan tersebut pertama kali diluncurkan pada tahun 2019. Perusahaan mengumumkan keputusan itu kepada karyawan Amazon Care pada Rabu (24/8/2022).
“Meskipun anggota terdaftar kami menyukai banyak aspek dari Amazon Care, ini bukanlah penawaran yang cukup lengkap untuk pelanggan perusahaan besar yang telah kami targetkan dan tidak akan berhasil dalam jangka panjang,” kata Wakil Presiden Senior Kesehatan Amazon Neil Lindsay.
Amazon Care dimulai sebagai layanan untuk karyawan Amazon yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat (AS). Servis ini memasangkan layanan perawatan kesehatan virtual dengan opsi untuk kunjungan rumah dari seorang perawat. Perusahaan memperluas program secara nasional pada Februari lalu dengan menawarkan kepada perusahaan di 50 negara bagian yang ingin memberikan layanan kepada karyawan mereka.
Bulan ini, Amazon masih memperluas layanannya. Ini diketahui dari halaman web yang menunjukkan perusahaan menambahkan perawatan kesehatan mental melalui kemitraan dengan perusahaan kesehatan mental Ginger.
Langkah untuk menutup layanan kesehatan internal dilakukan menyusul rencana akuisisi Amazon atas perusahaan perawatan primer berbasis langganan One Medical. Amazon juga dikabarkan tertarik untuk membeli Signify Health, perusahaan yang membuat teknologi untuk perawatan kesehatan di rumah.
Dilansir The Verge pada Kamis (25/8/2022), seperti kebanyakan perusahaan teknologi, Amazon memiliki ambisi untuk berekspansi ke pasar perawatan kesehatan yang menguntungkan dengan membeli perusahaan pengiriman resep PillPack pada 2018 dan memiliki apotek sendiri. Namun, ini bukan pertama kalinya Amazon secara tiba-tiba menutup usaha kesehatan. Haven, sebuah proyek yang diluncurkan dengan Berkshire Hathaway dan JPMorgan Chase, tutup pada2021. Menurut survei Morgan Stanley, bisnis farmasi internalnya belum menjadi yang utama.