Selasa 23 Aug 2022 15:35 WIB

Bantu Skrining Autisme, Peneliti Kembangkan Alat Tes Pupil Mata

Pupil mata anak autis tetap melebar meski terpapar cahaya terang.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
ilustrasi pemeriksaan mata anak-anak. Pupil mata anak autis tetap melebar meski terpapar cahaya terang.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Peneliti dari Washington State University menemukan metode yang dapat dipakai sebagai skrining autisme. Tes mata yang dikembangkannya berpotensi mendeteksi autisme pada anak-anak.

Untuk melakukannya, peneliti mengamati respons pupil mata terhadap cahaya. Penulis pertama Georgina Lynch mengatakan studi proof-of-concept tindak lanjut penelitian sebelumnya ini dilakukan untuk mendukung pengembangan dari teknologi portabel yang dapat memberikan cara cepat dan mudah menyaring anak-anak dengan autisme.

Baca Juga

Alat seperti itu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk mendeteksi anak-anak lebih awal dalam perkembangan mereka. "Kami tahu bahwa ketika kami melakukan intervensi sejak usia 18 hingga 24 bulan, itu memiliki dampak jangka panjang pada hasil mereka," kata Lynch yang merupakan asisten profesor di Elson S Floyd College of Medicine, Washington State University .

Diterbitkan dalam jurnal Neurological Sciences, penelitian ini menguji 36 anak berusia enam hingga 17 tahun yang sebelumnya telah didiagnosis dengan autisme bersama dengan 24 anak yang berkembang secara tipikal sebagai kontrol. Refleks cahaya pupil anak-anak diuji oleh penyedia klinis terlatih menggunakan perangkat mata pupillometer genggam, yang mengukur satu mata pada satu waktu.

Menganalisis hasil, para peneliti menemukan bahwa anak-anak dengan autisme menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam waktu yang dibutuhkan pupil mereka untuk mengerut sebagai respons terhadap cahaya. Pupil mereka juga membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali ke ukuran aslinya setelah cahaya dihilangkan.

Didukung pendanaan dari Washington Research Foundation, Lynch bekerja untuk memperluas pengujian ke sekelompok 300 atau lebih anak berusia dua hingga empat tahun di sejumlah besar situs klinis. Data dari penelitian itu akan digunakan untuk memvalidasi temuan sebelumnya dan diintegrasikan ke dalam perangkat skrining utama.

Tujuannya menyediakan patokan yang dapat digunakan penyedia untuk memutuskan apakah merujuk anak untuk evaluasi atau tidak. Sementara itu, Lynch sedang mempersiapkan untuk mengajukan persetujuan prapasar Food and Drug Administration untuk perangkat skrining melalui Appiture Biotechnologies, sebuah perusahaan spin-off yang dia dirikan untuk membantu memindahkan teknologi ini dari pengaturan penelitian akademis ke penggunaan yang luas di klinik pediatri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement