REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan teknologi, khususnya media sosial memberi dampak signifikan bagi trend marketing. Berbeda dengan cara-cara konvensional, sosmed menjadi alat pemasaran yang efektif untuk menjangkau pasar lebih luas, bahkan nyaris tanpa batas.
Tak hanya bisnis online, peluang yang sama juga terbuka lebar bagi influencer dan content creator. Tapi harus diakui, banyak content creator pemula yang kebingungan mengawalinya.
Hal ini disadari betul oleh pegiat media sosial, Andrian Dermana, yang sudah malang melintang ’di dunia maya. Menurut Andrian, sebelum menghibur orang dengan kreasinya, content creator harus lebih dulu memahami diri sendiri.
"Prinsipnya sederhana: lakukan apa yang menjadi passionmu, tebarkan pengaruh positif dari apa yang kalian bikin, dan hasil baik pasti akan mengiringi," kata Andrian, Rabu (17/8/2022).
"Harus mulai dari senangnya apa, tergantung kuatnya dimana. Apakah video, jago nyanyi atau kuat di copywriting. Juga harus punya sense yang kuat untuk menangkap keinginan dan kebutuhan market. Kalau melihat trend sekarang, pengguna sosmed lebih menyukai video dibanding grafis," imbuhnya.
Pemilihan platform juga penting, karena masing-masing memiliki karakter berbeda. "Sosmed punya karakter beda-beda. Kalau Twitter masih sama, untuk bicara open. IG kontennya lebih edukatif, kalau Tiktok semuanya diambil. Jadi intinya harus jelas, fokus sosmed kita untuk keperluan apa," tutur Andrian.
Hal tak kalah penting yakni up to date dengan tren terbaru, dan konsisten dalam berkarya. Konsistensi menjadi penting untuk membentuk ciri khas seorang pebisnis online dan content creator. Konsisten pada produk yang dijual, atau tema yang diekspor.
Sama seperti kebanyakan content creator, ketertarikan Andrian pada medsos bermula dari hobi membuat meme yang ia tuangkan lewat akun anonim @abang_medan Dari sanalah kiprahnya meluas: hingga korporasi dan pemerintahan.
Dari lucu-lucuan, tipe konten Andrian berubah. "Setelah itu saya memanfaatkan sosmed untuk mendukung pekerjaan di Telkomsel selama 13 tahun," ucapnya.
Beragam jenjang dia lewati anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Mulai dari regular staf, Sales Supervisor, hingga Corporate Communications Specialist. Dia menjadi orang di balik layar, yang membangun strategi komunikasi perusahaan, baik dengan pihak eksternal maupun internal.
Pada periode 2019-2021, Andrian lalu mendapat penugasan dari Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, untuk bergabung dalam tim media center Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).
Dari KPC-PEN, Andrian ditunggu tugas baru bidang komunikasi publik G-20. Andrian membantu Wishnutama, yang ditunjuk sebagai koordinator tim asistensi dan kemitraan. Adapun forum internasional ini memiliki arti penting bagi Indonesia, yang dipercaya memegang presidensi 2022.
Namun pada Januari 2022, Andrian diminta kembali ke Telkomsel yang mendirikan anak usaha, PT Telkomsel Ekosistem Digital atau yang dikenal dengan nama INDICO. Di sini, dia dipercaya sebagai sekretaris dewan komisaris INDICO atau Business Manager to Chairman of Indico.