REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Android mungkin merupakan sistem operasi ponsel cerdas paling populer di planet ini. Akan tetapi, hal itu tidak berarti bahwa itu bebas masalah. Ada sejumlah masalah yang dialami pengguna dengan platform ini.
Kekhawatiran yang dicatat oleh pengguna Android berkisar dari waktu peluncuran pembaruan perangkat lunak hingga Google Play Store. Akan tetapi, kekesalan terbesar yang SlashGear jajaki tampaknya menjadi perhatian umum di antara pengguna telepon pada umumnya.
Dilansir dari SlashGear, Ahad (14/8/2022), menurut StatCounter, 71 persen orang di seluruh dunia menggunakan smartphone berbasis Android. Jumlah ini turun jika Anda mulai melihat pengguna smartphone di Amerika Serikat saja. Tetapi lebih dari 46 persen orang Amerika masih menggunakan perangkat Android.
Sistem operasi ini dikembangkan oleh Google dan telah diadopsi oleh berbagai produsen ponsel. Samsung, HTC, OnePlus, Motorola, dan Xiaomi hanyalah beberapa nama besar yang menggunakan sistem operasi pada perangkat mereka.
Saingan utama Android adalah Apple, dan iPhone-nya menggunakan iOS. Jika Anda memiliki ponsel dan itu bukan iPhone, kemungkinan itu menjalankan Android.
Namun, terlepas dari popularitas sistem operasi, ada beberapa masalah utama yang menjadi perhatian penggunanya. SlashGear menanyakan 592 dari mereka apa masalah terbesar mereka dengan perangkat sistem operasi, dan hampir seperempatnya menandai masalah umum.
Aplikasi yang menguras baterai
Dari orang-orang yang SlashGear jajaki, 24,16 persen mengidentifikasi efisiensi energi yang rendah sebagai masalah terbesar dengan Android. Untungnya, ini mungkin tidak menjadi masalah selamanya. Teknologi baterai akan terus meningkat, tetapi komponen ponsel lainnya juga semakin efisien.
Awal tahun ini, diumumkan bahwa ponsel Android kelas menengah beralih ke standar memori UFS 4.0. Di samping manfaat lainnya, memori baru ini 45 persen lebih efisien daripada modul penyimpanan UFS 3.1 yang saat ini digunakan oleh ponsel Android kelas menengah.