REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, aplikasi PeduliLindungi sudah mulai dikembangkan secara bertahap agar dapat menjadi aplikasi kesehatan individu bagi masyarakat, sehingga nantinya tak hanya digunakan untuk menyimpan hasil tes dan vaksinasi COVID-19. "PeduliLindungi nanti akan jadi aplikasi kesehatan individu masyarakat atau citizen health app. Sekarang kan data yang ada di PeduliLindungi baru hasil tes PCR sama vaksinasi COVID-19, nanti yang akan masuk adalah vaksinasi yang di luar COVID-19," ujar Budi saat ditemui wartawan di Jakarta, Rabu (10/8/2022).
"Sekarang ini sudah mulai bertahap (pengembangannya) untuk yang vaksinasi," imbuhnya.
Untuk vaksinasi di luar COVID-19 yang akan masuk ke PeduliLindungi, dikatakan Budi mencakup vaksinasi wajib untuk anak. Kemudian, aplikasi PeduliLindungi juga nantinya akan menghimpun data-data hasil pemeriksaan kesehatan di laboratorium seperti cek darah hingga hasil cek kesehatan di rumah sakit termasuk USG. Menurut Budi, langkah tersebut akan berdampak baik terutama bagi dokter karena bisa lebih mudah melihat rekam medis pasien
"Semua data-data individu pasien akan menjadi miliknya dia di PeduliLindungi. Dokter bisa lihat kondisi kesehatannya dia atau rekam medis elektroniknya seperti apa. Lalu kalau misalnya dia dirujuk ke rumah sakit lain, rumah sakit yang menerima udah langsung tahu (kondisinya)," ujar Budi.
Budi juga mengatakan bahwa dia ingin aplikasi PeduliLindingu dapat terhubung dengan perangkat wearable yang belakangan banyak digunakan masyarakat untuk mendukung gaya hidup sehat setiap hari. "Kita nanti maunya alat-alat seperti Apple Watch, Samsung Watch, itu semua bisa terhubung," ujarnya.
Meski aplikasi PeduliLindungi nantinya tak hanya menghimpun data seputar COVID-19, Budi mengatakan Kemenkes tidak akan mengganti nama aplikasi karena sudah sangat populer di telinga masyarakat.
"Namanya sudah bagus PeduliLindungi, meski awalnya susah disebut tapi sekarang sudah begitu populer ya," pungkas dia.