Senin 01 Aug 2022 20:23 WIB

Krisis Chip, Inflasi Hinga Lockdown Bikin Kinerja Perusahaan Teknologi Anjlok

Dolar yang menguat juga turut menggerus pendapatan pendapatan teknologi global.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Silicon Valley
Foto: [ist]
Silicon Valley

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO - Kinerja perusahaan teknologi terbesar global kacau dipicu oleh pembatasan Covid-19. Ketika orang-orang pada saat pandemi bergantung pada internet untuk berbelanja, bermain, bekerja, dan belajar, inflasi mengerek harga produk. Covid-19 menyebabkan penutupan sementara pabrik di China yang diandalkan oleh perusahaan teknologi.

“Ketika Anda memikirkan jumlah tantangan di kuartal ini, kami merasa sangat senang dengan pertumbuhan yang kami lakukan,” kata kepala eksekutif Apple Tim Cook pada panggilan pendapatan, dilansir dari Japan Today, Ahad (31/7/2022).

Baca Juga

Untuk Apple contohnya, permintaan iPad dan komputer Mac turun. Penyebab utamanya adalah pembatasan pandemi yang menyebabkan penutupan pabrik dan pabrik-pabrik yang tidak bisa berproduksi secara penuh. "Apple juga tertatih-tatih oleh kekurangan chip komputer, kata Cook.

Raksasa chip AS Intel melaporkan pendapatan mengecewakan yang terpukul oleh kesalahan langkahnya sendiri. Ditambah-tambah dengan kondisi ekonomi-penurunan permintaan pasca-Covid dan gangguan pasokan di China dan bagian lain dari rantai pasokan. 

Ada yang tetap berjaya

Amazon mengalahkan perkiraan penjualan untuk mencapai 121 miliar dolar AS pada kuartal tersebut. Pendapatan naik di platform komputasi awan Amazon Web Services. Pengecer telah membuat kemajuan dengan mengurangi jajaran karyawan yang telah ditingkatkan untuk menangani belanja online yang melonjak selama pandemi. 

“Amazon berhasil cukup baik melalui kuartal kedua meskipun kondisi makro yang sulit dan biaya tambahan membebani bottom line,” kata analis Andrew Lipsman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement