Jumat 29 Jul 2022 12:14 WIB

Ilmuwan Polandia Diserang Usai Tetapkan Kucing Sebagai Alien Invasif

Kucing membunuh sekitar 140 juta burung di Polandia setiap tahun.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
kucing. Sebuah lembaga ilmiah Polandia telah mengklasifikasikan kucing domestik sebagai invasive alien species atau spesies asing invasif.
Foto: ANTARA/Rahmad
kucing. Sebuah lembaga ilmiah Polandia telah mengklasifikasikan kucing domestik sebagai invasive alien species atau spesies asing invasif.

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Sebuah lembaga ilmiah Polandia telah mengklasifikasikan kucing domestik sebagai invasive alien species atau spesies asing invasif. Status ini diberikan karena kerusakan yang ditimbulkannya pada burung dan satwa liar lainnya.

Ahli biologi di Polish Academy of Sciences yang dikelola negara Wojciech Solarz memasukkan Felis catus, nama ilmiah untuk kucing rumahan ke dalam database nasional yang dijalankan oleh  Institute of Nature Conservation. Dia tidak siap untuk tanggapan publik yang tidak setuju atas keputusan itu.

Baca Juga

Menurut Solarz pada Selasa (26/7/2022), basis data lembaga itu sudah memiliki 1.786 spesies lain yang terdaftar tanpa ada keberatan dari publik. Kehebohan tentang spesies asing invasif No. 1.787, mungkin dihasilkan dari beberapa laporan media yang menciptakan kesan palsu bahwa lembaganya menyerukan agar kucing liar dan kucing lain di-eutanasia.

Solarz menggambarkan konsensus ilmiah yang berkembang bahwa kucing domestik memiliki dampak berbahaya pada keanekaragaman hayati mengingat jumlah burung dan mamalia yang diburu dan bunuh. Kriteria untuk memasukkan kucing ke dalam spesies alien invasif ini 100 persen telah dipenuhi oleh hewan tersebut.

Dalam segmen televisi yang ditayangkan oleh penyiar independen TVN, ahli biologi itu pada pekan lalu harus berhadapan dengan seorang dokter hewan yang menentang kesimpulannya. Penulis buku The Happy Cat Dorota Suminska menunjuk penyebab lain menyusutnya keanekaragaman hayati, termasuk lingkungan yang tercemar dan fasad bangunan perkotaan yang dapat membunuh burung yang sedang terbang.

“Tanyakan apakah manusia ada dalam daftar spesies asing non-invasif,” kata Suminska dengan alasan bahwa kucing terlalu banyak disalahkan.

Solarz menolak tuduhan itu dengan alasan bahwa kucing membunuh sekitar 140 juta burung di Polandia setiap tahun.

Awal bulan ini, Polish Academy of Sciences menerbitkan sebuah posting di situs webnya yang mengutip kondisi kontroversi dan berusaha untuk mengklarifikasi posisinya. Lembaga itu menekankan bahwa mereka menentang segala kekejaman terhadap hewan dan berpendapat bahwa klasifikasinya sejalan dengan pedoman Uni Eropa.

Mengkategorikan kucing sebagai "alien", menurut Polish Academy of Sciences, ini harus menarik kembali dari asal keberadaannya. Felis catus didomestikasi mungkin sekitar 10.000 tahun yang lalu di tempat lahirnya peradaban besar Timur Tengah kuno, sehingga membuat spesies itu asing bagi Eropa dari sudut pandang ilmiah yang ketat.

Lembaga tersebut juga menekankan agar pemilik untuk membatasi waktu di luar rumah bagi hewan peliharaan  selama musim kawin burung. Hanya saja, banyak pihak menyalahartikan penetapan status tersebut terhadap serangan ketidaksukaan kepada kucing.


Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement