Rabu 27 Jul 2022 17:04 WIB

Daging Nabati Solusi Ampuh Bagi Perubahan Iklim?

Pangsa pasar protein alternatif pada tahun 2030 diprediksi akan mencapai 8 persen.

Daging sapi (ilustrasi)
Foto:

Mengalihkan subsidi daging ke alternatif yang lebih sehat

Pangsa pasar protein alternatif pada tahun 2030 diprediksi akan mencapai 8 persen. Ini akan membutuhkan investasi modal sebesar 86 miliar dolar AS dalam protein nabati dan mencegah 0,38 gigaton emisi gas rumah kaca, menurut BCG.

Walau begitu, jumlah uang sebanyak itu jauh lebih kecil dibanding subsidi yang diterima industri daging dari dana pembayar pajak setiap tahunnya. Pemerintah Jerman pada tahun 2017 membayar subsidi kepada petani senilai 233 miliar dolar AS dalam bentuk dukungan pertanian.

Sekitar seperlima dari subsidi langsung digunakan untuk produksi daging dan 10 persen untuk produk susu. Selanjutnya 22 persen digunakan untuk subsidi biji-bijian, yang hampir separuhnnya kemudian diberikan kepada hewan sebagai pakan ternak. 

Mengalihkan subsidi ini dari produk daging akan meningkatkan konsumsi buah dan sayuran sebesar 10 persen di negara-negara kaya dan 5 persen di seluruh dunia, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada Januari lalu. Berdasarkan studi tersebut, pergeseran ini akan memicu dampak positif, sekitar 444.000 lebih sedikit kasus kematian akibat penyakit terkait diet pada tahun 2030. 

"Selain mengurangi emisi gas rumah kaca, pilihan kebijakan seperti itu akan menghasilkan keuntungan besar dalam kesehatan, tanpa merugikan ekonomi," kata Florian Freund, ekonom pertanian di Technical University of Braunschweig dan salah satu penulis studi itu.

Walaupun mengalihkan subsidi ke daging sintetis akan memberikan manfaat kesehatan yang lebih sedikit dibandingkan menyalurkan subsidinya ke buah dan sayuran, tetapi hal itu bisa mempercepat adopsi pola makan nabati dengan meyakinkan pecinta daging tentang rasanya.

Sejumlah konsumen secara sukarela mengonsumsi makanan murah, tidak diproses, dan kaya protein seperti buncis dan lentil, meskipun analis skeptis tindakan ini dapat sepenuhnya menggantikan pasar daging hewan. Protein alternatif, di sisi lain, secara teoretis tidak memiliki penghalang untuk meniru rasa dan tekstur daging.

"Pemerintah hampir tidak mengeluarkan uang untuk mempromosikan ini atau bahkan membantu melakukan penelitian dan pengembangan," kata Searchinger. "Uang yang digunakan untuk sektor ini sangat kecil, dan itu memberi kita harapan." 

sumber: https://www.dw.com/id/daging-nabati-solusi-ampuh-bagi-perubahan-iklim/a-62598055

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement