Rabu 27 Jul 2022 17:04 WIB

Daging Nabati Solusi Ampuh Bagi Perubahan Iklim?

Pangsa pasar protein alternatif pada tahun 2030 diprediksi akan mencapai 8 persen.

Daging sapi (ilustrasi)
Foto:

Investasi ramah iklim

Pada tahun 2030, BCG memperkirakan 8 persen dari pasar daging telah digantikan oleh protein nabati. Sebuah perubahan yang dapat mencegah polusi gas rumah kaca, yang hampir sama banyaknya dengan emisi yang dikeluarkan oleh industri pelayaran saat ini.

Teknologinya sudah sangat maju, para penulis menemukan bahwa setiap dolar yang diinvestasikan ke dalam protein nabati menghemat emisi tiga kali lebih banyak daripada satu dolar yang ditanamkan ke dalam industri penghijauan seperti semen atau baja.

"Meskipun protein nabati memiliki dampak yang lebih besar daripada teknologi ramah lingkungan lainnya, mereka kurang mendapat perhatian," kata Benjamin Morach, pakar investasi di BCG yang ikut menulis laporan tersebut.

Laporan BCG menemukan beberapa jenis protein nabati yang terbuat dari kedelai dan kacang polong, sudah dapat bersaing dengan daging hewan. Jenis protein itu sudah bisa bersaing dalam hal tekstur dan harga, meskipun penjualan menurun selama pandemi.

Daging sintetis yang dibuat dengan memfermentasi protein atau menumbuhkan sel di laboratorium, diperkirakan akan mencapai potensinya dalam satu dekade. "Kendala terbesar, terus terang saja, akan tetap berada di konsumen," kata Morach.

Sebelumnya, perusahaan itu memasarkan daging sintetis kepada vegetarian dan vegan, yang populasinya kurang dari 10 persen total populasi negara maju. Perusahaan merespons permintaan awal, yang mendorong pengembangkan daging alternatif yang lebih enak, yang semakin mengoda untuk memenuhi selera pasar yang lebih besar: yakni pemakan daging yang ingin mengurangi kuantitas, tetapi tidak berhenti mengonsumi sepenuhnya.

Di Jerman, sekitar separuh dari orang yang biasa makan daging berencana untuk makan lebih sedikit daging, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2020. Di supermarket Edeka di Berlin menawarkan lebih banyak produk berkelanjutan dan memamerkan produk daging sintetis di pintu masuknya, terlihat semakin banyak pelanggan yang membeli produk daging dan alternatif vegan.

 

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement