Selasa 26 Jul 2022 09:40 WIB

Sultan AlNeyadi, Astronaut Arab Pertama akan Jalani Misi Jangka Panjang di ISS

Sebelumnya, ada astronaut Emirat Arab, tapi hanya 8 hari.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Sultan AlNeyadi akan menjadi astronaut pertama dari negara Arab yang melakukan misi jangka panjang di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Foto: nasa
Sultan AlNeyadi akan menjadi astronaut pertama dari negara Arab yang melakukan misi jangka panjang di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sultan AlNeyadi akan menjadi astronaut pertama dari negara Arab yang melakukan misi jangka panjang di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Dia akan terbang ke laboratorium yang mengorbit pada misi Crew-6 Space X, yang diharapkan diluncurkan pada 2023.

Posisi AlNeyadi diatur melalui perjanjian yang diungkapkan sebelumnya dengan Axiom Space, perusahaan kedirgantaraan yang berbasis di Texas. AlNeyadi berterima kasih kepada wakil presiden Emirat Arab, Syekh Mohammed bin Rashid Al Maktoum di Twitter

Baca Juga

“Pemilihan saya sebagai astronaut Arab pertama untuk misi jangka panjang adalah kehormatan besar dan tanggung jawab yang saya terima dengan keinginan kuat untuk mengibarkan bendera UEA tinggi di luar angkasa sekali lagi,” tulis AlNeyadi, dilansir dari Space, Selasa (26/7/2022).

AlNeyadi menyinggung terakhir kali seorang astronaut Emirat pergi ke ISS. Hazza Al Mansoori melakukan perjalanan ke laboratorium yang mengorbit dengan pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia pada musim gugur 2019.

Dia hanya tinggal di stasiun itu selama delapan hari. Sementara itu, penerbangan Kru-6 AlNeyadi akan menjadi misi berdurasi penuh sekitar enam bulan di luar angkasa.

AlNeyadi dan AlMansoori adalah dua astronaut pertama yang dipilih oleh UEA pada 2018. Pasangan ini menyelesaikan pelatihan luar angkasa dengan Badan Antariksa Amerika (NASA) selama persiapan AlMansoori untuk misi berdurasi pendek pada 2019. AlNeyadi menjabat sebagai cadangan.

Sebelum menjadi astronaut, AlNeyadi (41 tahun), adalah seorang insinyur keamanan jaringan untuk Angkatan Bersenjata UEA dan memegang gelar Ph.D. dalam teknologi informasi. Seperti astronaut lain yang ditugaskan di ISS, ia telah menyelesaikan sekitar dua tahun pelatihan calon astronaut dasar dalam perjalanan ruang angkasa. 

Di luar angkasa, AlNeyadi akan ditugaskan untuk melakukan banyak eksperimen ilmiah yang mendalam dan canggih sebagai bagian dari program astronaut UEA. 

AlNeyadi akan bergabung dengan astronaut NASA Stephen Bowen dan Woody Hoburg. Keduanya akan bertugas sebagai komandan dan pilot pesawat ruang angkasa, masing-masing, di atas Kru-6.

Seorang kosmonaut Roscosmos, Andrei Fedyaev, bergabung dengan kru bulan ini menyusul kesepakatan pertukaran kursi antara badan antariksa federal Rusia dan NASA untuk menerbangkan kosmonaut di atas kendaraan pribadi Amerika, dengan imbalan kursi Soyuz Amerika Serikat (AS).

Tempat AlNeyadi di Crew-6 juga tersedia karena pertukaran Axiom Space dengan NASA. Badan tersebut menukar slot Crew-6 dengan kursi Axiom di Soyuz yang diisi oleh astronaut NASA Mark Vande Hei, yang kembali ke Bumi pada Maret setelah menghabiskan 355 hari di ISS.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement