Pembuatan dan distribusi vaksin mRNA

Setelah pengembangan template mRNA yang sesuai, wilayah pengkode protein dapat diganti sehingga memungkinkan penyesuaian geografis. Menyesuaikan penyebaran vaksin ke wilayah tertentu akan dipermudah dengan sistem produksi yang lebih cepat, yang berpotensi meningkatkan efektivitas.

Selama ini, vaksin influenza didistribusikan secara tidak merata, dengan 95 persen dikirim ke Eropa, Amerika, dan Pasifik Barat pada tahun 2015. Padahal, wilayah ini hanya menampung 50 persen dari populasi global.

Ketidaksetaraan ini harus diperbaiki dengan pengembangan sistem vaksin yang murah, aman, cepat, dan mudah diangkut. Namun demikian, tantangannya ada pada ketersediaan fasilitas penyimpanan vaksin mRNA yang memadai.

Vaksin influenza saat ini hanya dapat bertahan pada suhu 4 derajat Celcius. Pada akhirnya, upaya penghapusan penyimpanan dingin akan membantu distribusi vaksin di daerah berpenghasilan rendah dan pedesaan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika