Rabu 13 Jul 2022 13:45 WIB

Pemerintah Bakal Buat Super Apps Layanan Publik, Ini Saran dari Pakar

Super Apps layanan publik ini nantinya akan menggabungkan puluhan ribu aplikasi milik

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Dwi Murdaningsih
Google Play Store. Ilustrasi
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana Pemerintah menyiapkan super apps layanan publik terpadu untuk menghasilkan satu data diharapkan memenuhi beberapa persyaratan, khususnya masalah keamanan. Pakar Keamanan Siber Pratama Dahlian Persadha mengatakan, meski rencana penggabungan aplikasi pemerintah sudah baik tetapi masalah keamanan harus menjadi utama.

"Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan mengenai rencana tersebut khususnya masalah keamanannya," kata Pratama saat dihubungi Republika, Selasa (12/7/2022).

Baca Juga

Pratama mengatakan penggunakan teknologi untuk Super Apps Layanan Publik ini harus yang paling mutakhir. Dia mencontohkan penggunaan teknologi enkripsi yang canggih dengan pengamanannya berkualitas tinggi.

"Harus bagus yang bukan hanya untuk aplikasinya saja, tapi juga untuk pusat data termasuk server, dan orang-orang yang mengelola dan membuatnya," kata Pratama.

Dia mengingatkan, Super Apps layanan publik ini nantinya akan menggabungkan puluhan ribu aplikasi milik pemerintah. Sehingga persiapannya harus dilakukan secara matang.

Pertama, perlu dibahas detil siapa penanggung jawab dari Super Apps layana publik tersebut. Dia menilai perlu dibentuk tim gugus tugas atau tim yang bertanggung jawab terhadap Super Apps tersebut.

"Apakah nanti akan dibentuk tim gugus tugas atau tim lain ini yang perlu diperhatikan. Nantinya di tim tersebut tidak hanya Kominfo, namun ada dari institusi lain seperti BSSN, BIN, BRIN, dan yang lainnya," kata dia.

Dia menjelaskan, tim ini juga nantinya juga yang semestinya bertugas menentukan apa - apa saja yang harus dimasukkan pada awal pengabungan Super app ini.

Kemudian, Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan dan Komunikasi CISSReC ini mengingatkan pemerintah memastikan agar Super Apps ini tidak tumpang tindih dengan aplikasi yang sudah ada, seperti PeduliLindungi.

"Jangan sampai kedepannya tumpang tindih dengan aplikasi-aplikasi "Superapp" lain yang sudah ada," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement