Rabu 13 Jul 2022 05:02 WIB

Dunia Perfilman Diperkaya Miniatur Set

Banyak motif di film tercipta di bengkel seniman Simon Weisse.

Industri perfilman (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Industri perfilman (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seniman pembuat set studio film Simon Weisse, menciptakan dunia magis bagi banyak sutradara kenamaan. Keistimewaan dari karyanya: ketidaksempurnaan membuat set makin hidup.

Film berjudul The French Dispatch berkisah tentang sebuah koran AS yang punya cabang di Perancis. Film itu dibuat sutradara Wes Anderson, dan menampilkan situasi sangat menarik di ruang redaksi di abad ke-20. 

Baca Juga

Banyak motif di film itu tercipta di bengkel seniman Simon Weisse. Rahasianya: seniman asal Berlin itu membuat semua set film dalam ukuran miniatur. Tapi di dalam film tidak terlihat seperti miniatur. 

Simon Weisse mengungkap, tidak mudah mencari mesin pencetak dari tahun 1960-an untuk membuat film. Kalau ada, kondisinya tidak seperti dulu lagi. Dengan miniatur, set bisa tampak asli. Walaupun di banyak segi orang bisa melihat itu bukan asli, itu tidak apa-apa.

Syuting film dilakukan di Angoulême, di Perancis Barat Daya. Tapi set untuk film yang dibuat Simon Weisse membuat latar belakang berubah menjadi Perancis di tahun 1960-an.

Simon Weisse mengungkap, ada sebuah bangunan di Angoulême yang mereka gunakan, tapi mereka hanya diberikan izin menggunakan sebagiannya. Menurut Weisse, tujuan pembuatan set adalah membangun dunia sendiri. 

Skenario film diilustrasikan dengan miniatur

Dengan miniatur yang sangat mendetail, desainer set mengilustrasikan sejumlah skenario film, apakah tentang pelukis berbakat tapi kriminal, atau tentang cerita cinta yang bersemi di masa perlawanan mahasiswa Prancis. 

Dalam film tentang The French Dispatch, Simon Weisse dan sutradara AS Wes Anderson bekerjasama erat untuk membuat film itu. "Kami berkomunikasi kebanyakan lewat gambar,” demikian dijelaskan Weisse.

Yang paling membantu adalah apa yang disebut "Animated Storyboard'. Film ini sudah dibuat potongan-potongan gambarnya, juga sudah dianimasikan. Sebelumnya itu sudah dilihat Weisse lihat dua-tiga kali.

Wes Anderson juga menganggap penting, bahwa mereka memperhatikan detil di gambar-gambar ini. “Kami juga berusaha menambahkan hal-hal kecil, tapi dia juga menunjukkan kepercayaan besar bagi kami,“ demikian ditekankan Weisse.

Model yang dibuat Simon Weisse jadi sumbangan besar bagi estetika dalam film-film Anderson. Latar belakang dalam film Isle of Dogs misalnya, juga dibuat Simon Weisse.

Model-model yang dia buat, kerap tidak bisa dibedakan dengan bangunan yang asli, misalnya dalam Grand Budapest Hotel. Untuk film itu, Wes Anderson juga mengikutsertakan sedikit set pemandangan dalam modelnya.

Wes Anderson mengatakan, dia suka model-model miniatur, karena ada pesonanya tersendiri. Ia menambahkan, “Saya melakukannya, karena ini sudah jelas model. Orang tidak bisa ditipu. Tapi saya memadukannya dengan sejarah perfilman.“

Karir panjang sebagai pembuat set miniatur

Karir Simon Weiss dalam film berawal tahun 1988. model pertamanya berkisah tentang kapal-kapal yang dimakan seekor paus. Ia juga membuat botol-botol kaca kecil bagi pembuatan film Das Parfum yang berdasarkan roman berjudul sama, oleh sutradara Tom Tykwer.

Untuk film Inglorious Basterds karya Quentin Tarantino, ia membuat model sebuah bioskop, yang secara spektakuler terbakar. Untuk film Bridge of Spies yang disutradarai Steven Spielberg, Simon Weisse membuat konstruksi kokpit sebuah pesawat pembom.  

Simon Weisse mengatakan, itu bisa diselesaikan secara digital, tapi dengan miniatur tampak lebih banyak hidup. Dalam animasi komputer segalanya tergambar dengan sempurna. Sedangkan dengan miniature, kebengkokan dan kemiringan juga menambah hidup set, seperti halnya dalam hidup sesungguhnya. 

Dan itu membuat pesonanya. Dengan kemampuannya Simon Weisse membuat dunia sendiri, juga ruang bagi emosi dan aksi dalam film.

 

sumber: https://www.dw.com/id/miniatur-set-istimewa-perkaya-pabrik-mimpi-dunia-perfilman/a-61262789

 

 

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement