Selasa 12 Jul 2022 14:06 WIB

Virus Dengue dan Zika Bisa Mengubah Aroma Tubuh, Nyamuk Jadi Lebih Suka

Virus bisa membuat aroma tubuh menjadi aroma yang digemari nyamuk.

Nyamuk. Ilustrasi
Foto: Independent
Nyamuk. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa virus tropis yang ditransmisi inang nyamuk dapat mengubah aroma tubuh. Hal ini juga yang membuat aroma tubuh menjadi aroma yang digemari nyamuk.

Virus yang menyebabkan penyakit tropis seperti demam berdarah Denguedan Zika dapat membajak aroma inang mereka untuk lebih menarik nyamuk. Demikian hasil penelitian terbaru.

Baca Juga

Temuan ini jadi signifikan, karena nyamuk adalah vektor utama yang bertanggung jawab atas penyebaran virus dengue dan Zika. Ketika nyamuk yang sehat digigit oleh yang terinfeksi, mereka dapat terinfeksi dan kemudian menyebarkan virus ke hewan lain.

Penelitian terkait strategi aroma ini, membantu menjelaskan berapa banyak penyakit yang ditularkan melalui penyebaran nyamuk, demikaian hasil riset yang dipublikasikan dalam jurnal Cell pada 30 Juni.

Aroma tubuh yang memikat

Studi ini menunjukkan, ketika manusia dan tikus terinfeksi virus Zika atau virus dengue, mereka mengeluarkan bahan kimia yang membuat mereka memiliki aroma tubuh yang enak dan menarik bagi nyamuk.

Para peneliti sudah mengetahui, beberapa jenis mikroorganisme mampu memanipulasi aroma tubuh inangnya. Berdasarkan sebuah studi tahun 2014, terbukti plasmodium patogen penyebar malaria, dapat meretas bau tubuh untuk menarik lebih banyak nyamuk.

Untuk memahami apakah virus Zika dan demam berdarah telah berevolusi untuk menarik perhatian nyamuk, para peneliti memutuskan untuk ibaratnya bertanya pada serangga itu sendiri.

Sekelompok tikus yang terinfeksi virus Zika atau virus demam berdarah Dengue ditempatkan di satu kandang dan kelompok kontrol tikus sehat ditempatkan di kandang lain. Nyamuk kemudian diizinkan untuk memilih pilihan ‘makanan' mereka.

Sekitar dua pertiga nyamuk bergerak menuju kandang dengan tikus yang terinfeksi, menunjukkan bahwa hewan-hewan ini berbau "lebih enak".

 

 

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement