REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Twitter mengatakan mereka menghapus satu juta akun spam setiap hari dalam panggilan telepon dengan para eksekutif selama briefing, Kamis (7/7/2022). Hal itu bertujuan untuk menjelaskan lebih banyak tentang akun palsu dan bot perusahaan saat bergumul dengan Elon Musk atas 'bot spam'.
CEO Tesla yang menawarkan membeli Twitter seharga 44 miliar dolar AS itu telah mengancam akan meninggalkan kesepakatan jika perusahaan tidak dapat menunjukkan kurang dari lima persen pengguna aktif hariannya yaitu akun spam otomatis. Musk berpendapat, tanpa memberikan bukti, Twitter secara signifikan meremehkan jumlah bot spam ini, akun otomatis yang biasanya mempromosikan penipuan dan informasi yang salah pada layanannya.
Dilansir AP News pada Jumat (8/7/2022), Twitter mengatakan akun spam mewakili jauh di bawah lima persen dari basis pengguna aktifnya setiap kuartal. Akun media sosial palsu telah bermasalah selama bertahun-tahun.
Pengiklan mengandalkan jumlah pengguna yang disediakan oleh platform media sosial untuk menentukan di mana mereka akan menghabiskan uang. Bot spam juga digunakan memperkuat pesan dan menyebarkan disinformasi.
Masalah akun palsu sudah diketahui oleh Twitter dan investornya. Perusahaan telah mengungkapkan perkiraan botnya kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS selama bertahun-tahun, sementara juga memperingatkan perkiraannya mungkin terlalu rendah.
Bulan lalu, Twitter menawarkan Musk akses ke firehose data mentah pada ratusan juta tweet harian menurut beberapa laporan pada saat itu. Meskipun baik perusahaan maupun Musk tidak mengonfirmasi hal ini.