REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Twitter mengklaim telah memblokir lebih dari satu juta akun spam dari platform. Jumlah tersebut dua kali lipat dari jumlah yang dinyatakan oleh CEO Twitter Parag Agrawal pada Mei lalu.
Agrawal mengklaim telah menangguhkan lebih dari setengah juta akun spam setiap hari. “Kami menangguhkan lebih dari setengah juta akun spam setipa hari sebelum Anda melihatnya di Twitter,” kata Agrawal dalam utasnya.
Jumlah akun spam dan cara Twitter menanganinya telah menjadi masalah dalam beberapa bulan terakhir karena CEO Tesla Elon Musk mengancam akan mundur dari kesepekatan pembelian. Twitter tidak segera menanggapi permintan komentar terkait klaim terbaru.
Dilansir The Verge, Jumat (8/7/2022), Twitter dan Musk mencapai kesepakatan yang terakhir pada bulan April seharga 44 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp 633 triliun. Namun, pada bulan Mei, Musk mengatakan kesepakatan itu ditangguhkan. Dia menuduh basis pengguna Twitter bisa menjadi 20 persen bot atau lebih.
Dia meminta perusahaan untuk membuktikan bahwa angka 5 persen yang dilaporkan akurat. Pada Juni, Musk menuduh perusahaan karena menyembunyikan informasi.
Dia menyebut perusahaan secara transparan menolak untuk mematuhi kewajibannya berdasarkan kesepakatan. Sementara itu, Agrawal mengatakan sulit untuk menghitung jumlah bot atau memberi tahu siapa yang dihitung dalam laporan Twitter tentang pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi.