Kamis 07 Jul 2022 18:01 WIB

Perubahan Iklim, Spanyol dan Portugal Terancam Alami Kekeringan Terburuk dalam 1.200 Tahun

Kekeringan mengancam produksi anggur dan zaitun di Spayol dan Portugal.

Rep: mgrol136/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi kekeringan.
Foto:

 

Tanaman merambat layu

Di musim panas, udara kering turun untuk menghasilkan kondisi panas dan gersang di beberapa bagian Portugal, Spanyol, dan Mediterania barat, klaim penelitian tersebut. 

Sistem tekanan tinggi meluas sepanjang bulan-bulan musim dingin yang lebih dingin dan basah, mengirimkan angin barat yang membawa hujan ke daratan. Hujan musim dingin ini telah menurun, terutama selama paruh kedua abad ke-20, dan "penting" bagi kesehatan ekologi dan ekonomi kawasan itu.

Para penulis mengklaim bahwa data mereka menunjukkan bahwa pertumbuhan Azores High sepanjang zaman industri terkait dengan peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, meskipun faktanya penelitian sebelumnya tidak menguraikan dampak variabilitas alami di atasnya.

Menurut sebuah penelitian dalam penelitian terbaru, kekurangan air yang parah dapat menyebabkan wilayah penghasil anggur di Semenanjung Iberia berkurang setidaknya 25 persen dan mungkin hampir seluruhnya pada tahun 2050.

Pada tahun 2100, studi memproyeksikan bahwa produksi zaitun di Spanyol selatan akan menurun 30 persen.

Pembuat anggur sudah bereksperimen dengan lebih banyak varietas anggur yang tahan panas dan memindahkan kebun anggur ke tempat yang lebih tinggi sebagai cara untuk beradaptasi dengan perubahan iklim.

 

Para ilmuwan menemukan bahwa perubahan iklim meningkatkan kemungkinan musim semi yang parah, dimana dapat menghancurkan tanaman anggur di Prancis tahun lalu karena tanaman itu bergerak lebih cepat dan karenanya lebih rentan terhadap kerusakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement