REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat keadaban digital masyarakat Indonesia dinilai terburuk di Asia Tenggara. Hal tersebut adalah hasil survei yang dilakukan Microsoft bertajuk Digital Civility Index (DCI) pada tahun 2021.
Deputi Bidang Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinator Bidang PMK Didik Suhardi dalam rapat penguatan diseminasi media Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) mengatakan 47 persen media digital digunakan untuk hoaks dan penipuan, 27 persen untuk ujaran kebencian, dan 13 persen untuk diskriminasi.
"Sangat memprihatinkan. Data menyebut 47 persen media digital digunakan untuk hoax dan penipuan, 27 persen untuk ujaran kebencian, dan 13 persen digunakan untuk diskriminasi," kata Didik dikutip dari keterangan resmi, Selasa (5/7/2022).
Karena itu, Kemenko PMK mendorong penguatan nilai-nilai revolusi mental melalui media sosial (medsos). Dalam rapat penguatan diseminasi media bersama inisiator aplikasi media sosial Symbolic.id Sabrang Mowo Damar Panuluh penting untuk memperbaiki adab masyarakat digital.
"Untuk itu, hari ini kita akan berbincang dengan Mas Sabrang untuk mencari peluang memanfaatkan sebuah platform sebagai cara untuk meningkatkan nilai keberadaban media kita," kata Didik.