REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satelit AIM Badan Antariksa Amerika (NASA) melihat peningkatan substansial dalam frekuensi awan noctilucent jelang akhir Juni 2022. Awan ini dikenal sebagai awan yang bersinar di malam hari.
Dilansir dari earthSky, kumlah yang diamati ini adalah yang paling banyak dalam 15 tahun. Menurut beberapa ahli, keberadaan awan ini mungkin sebagai hasil dari peluncuran SpaceX pertengahan Juni 2022.
Fisikawan atmosfer Cora Randall dari University of Colorado Boulder menggunakan data AIM, mengatakan bahwa awan noctilucent mungkin akibat lebih banyak uap air yang dibawa oleh peluncuran roket ke lintang yang lebih tinggi. Untuk mengkonfirmasi atau menyangkal hipetesis ini, penyelidikan lebih kuantitatif akan diperlukan.
Penulis Spaceweather.com, Tony Phillips, melanjutkan bahwa perjalanan uap air dari mesin roket ke mesosfer memakan waktu sekitar sepuluh hari. Dia sependapat bahwa peluncuran satelit Globalstar oleh SpaceX pada 19 Juni dan waktu pembakaran tambahan dari mesin tahap kedua, yang menghasilkan awan noctilucent.
Apa itu awan noctilucent?
Awan Noctilucent juga dikenal sebagai awan yang bersinar di malam hari, adalah awan kecil yang dapat ditemukan hingga 50 mil (80 km) di atas permukaan bumi di mesosfer, wilayah atmosfer Bumi. Awan ini diyakini terdiri dari kristal es yang berkembang pada partikel debu meteor halus.
Hanya suhu yang sangat dingin dan air yang dapat membeku menjadi kristal es yang memungkinkan mereka untuk berkembang. Lalu mengapa awan-awan ini, yang membutuhkan suhu sangat dingin, muncul di musim panas? Mekanisme atmosfer menjadi alasannya. Pada ketinggian di mesosfer itu, benar-benar terjadi suhu terdingin sepanjang tahun di dekat kutub di musim panas.
Udara tinggi
Akibat panasnya musim panas, udara di dekat tanah naik. Udara naik mengembang karena tekanan atmosfer turun di ketinggian. Udara mendingin saat mengembang.
Hal ini menaikkan udara lebih tinggi dan menyebabkannya menjadi lebih dingin, ditambah dengan proses lain yang terjadi di atmosfer bagian atas. Akibatnya, suhu mesosfer mungkin turun dibawah -134 derajat C).
Mesosfer sering mencapai suhu ini di Belahan Bumi Utara pada pertengahan Mei. Saat sebagian besar langit sudah gelap, kita bisa mengamati awan noctilucent.
Namun, sinar matahari masih bisa menembus dan memantulkan awan halus ini. Mereka tampak berwarna biru elektrik, dan dikenal sebagai awan mesosfer kutub ketika satelit atau astronot mengamatinya dari orbit.
Musim awan noctilucent telah tiba
Di garis lintang utara, waktu untuk awan noctilucent telah tiba. Pengamat lintang tinggi mengklaim telah melihat awan noctilucent. Ini terjadi setiap tahun, kira-kira antara Mei dan Agustus di Belahan Bumi Utara dan antara November dan Februari di Selatan.
Awan noctilucent musim panas utara baru-baru ini memecahkan rekor penampakan di lintang rendah. Misalnya, pada tahun 2019 awan terlihat sejauh selatan Las Vegas (+36N) dan Los Angeles (+34N). Namun, mereka biasanya terlihat dari garis lintang yang lebih tinggi.
Tahun 2021 adalah tahun yang luar biasa untuk awan noctilucent, dengan banyak penampakan di Inggris Raya dan pada garis lintang yang sama. Dilansir dari Spaceweather.com, kemungkinan ada lebih banyak air di mesosfer pada tahun 2021 sebagai akibat dari pengamatan yang sering.
Awan noctilucent diperiksa oleh para ilmuwan menggunakan data dari satelit Aeronomy of Ice in the Mesosphere (AIM) NASA. Satelit yang diluncurkan tahun 2007 ini telah mempelajari awan noctilucent menggunakan sejumlah instrumen onboard untuk mengumpulkan data tentang suhu, gas atmosfer, ukuran kristal es, dan variasi awan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa awan noctilucent tumbuh lebih jelas saat lingkungan menghangat. Mirip dengan awan biasa, awan noctilucent bergerak melintasi langit.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
