REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Mata dunia kembali tertuju kepada Klinik Pendidikan MIPA (KPM) yang kembali ditunjuk untuk mewakili Indonesia sebagai host and organizer kompetisi Matematika terbesar di dunia, yakni Indonesia International Mathematics Competition (IIMC).
IIMC merupakan sebuah kompetisi matematika bertaraf Internasional yang rutin diadakan setiap satu tahun sekali. Nama IIMC sendiri diambil karena Indonesia menjadi tuan rumah perlombaan tersebut.
Tentunya hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya pada perhelatan akbar yang diikuti oleh 31 negara dari 5 benua ini, Indonesia turut berkontribusi dan berkompetisi demi meningkatkan reputasi bangsa di kancah dunia.
Kemeriahan IIMC 2022 diawali dengan Opening Ceremony yang disiarkan langsung melalui Channel Youtube KPM Seikhlasnya pada Kamis (30/06) dan dibuka secara resmi oleh Raden Ridwan Hasan Saputra, selaku Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA.
Dalam sambutannya, Ridwan mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para pengurus IMC yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kembali kepada KPM untuk menyelenggarakan IIMC 2022.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada para Pengurus IMC yang telah memberikan kesempatan lagi tahun ini kepada Klinik Pendidikan MIPA (KPM) untuk menyelenggarakan IIMC 2022 di Indonesia setelah sebelumnya KPM juga ditunjuk untuk menyelenggarakan IIMC 2021 dan IMSO ke-18 tahun lalu,” ujarnya, dalam siaran pers, Kamis (30/6/2022).
Berbeda dengan tahun sebelumnya, ada berbagai hal unik yang dihadirkan dalam pembukaan acara IIMC 2022. Tak hanya itu, IIMC 2022 juga mengusung konsep yang unik dan memiliki makna mendalam. Narendra Prasidya Wishnu, S.Si., selaku Project Manager IIMC 2022 mengatakan bahwa IIMC tahun ini mengusung konsep wayang dengan tokoh utama Wisanggeni.
“Pada IIMC tahun ini, kita mengusung tema dan konsep wayang dan mengambil salah satu tokoh pewayangan, yaitu Wisanggeni. Konsep wayang ini diambil karena wayang merupakan seni tradisional asli dari Indonesia. Sedangkan, Wisanggeni merupakan tokoh wayang yang identik dengan sosok pemberani dalam memperjuangkan keadilan,” ujarnya.
Pemilihan konsep ini bukan tanpa alasan. Dengan mengangkat konsep wayang Wisanggeni, harapannya para peserta juga memiliki tekad yang kuat dalam berkompetisi layaknya tokoh Wisanggeni yang memiliki tekad kuat dan pemberani.
Ikuti Whatsapp Channel Republika