REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Ekonomi Dunia menyatakan sebelum Covid-19, sudah ada pertumbuhan dan adopsi yang tinggi dalam teknologi pendidikan, dan pandemi telah mendorong lonjakan signifikan dalam penggunaan platform edtech. Hal ini mempercepat peserta didik dalam memanfaatkan platform pendidikan jarak jauh berbasis teknologi seperti Cakap, yang memberikan solusi jauh sebelum pandemi.
“Berawal dari keyakinan kami bahwa akses pendidikan yang lebih berkualitas adalah perangkat yang dapat mengubah kehidupan, Cakap hadir dengan menyediakan teknologi terkini yang mudah dan fleksibel, untuk mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia.” kata Tomy Yunus selaku CEO dan Co-founder Cakap dalam rilisnya, Selasa (14/6/2022).
Salah satu dari empat fokus pendidikan yang akan dibahas selama kepresidenan G20 Indonesia adalah pendidikan berkualitas secara universal. Fokus ini diangkat untuk menjawab tantangan pemerataan akses pendidikan di semua tingkatan.
Bertajuk “Inklusi untuk Bahasa Indonesia dan Pendidikan Vokasi”, laporan ini menampilkan upaya berkelanjutan untuk pemerataan akses pendidikan dan peningkatan keterampilan sumber daya manusia. Laporan dampak sosial tahun 2021 ini merupakan hasil kerja sama Cakap dengan platform investasi dan perusahaan konsultan ANGIN.
Managing Director ANGIN, David Soukhasing menyampaikan apresiasinya, melihat bagaimana adopsi teknologi dan inovasi meningkat secara signifikan. “Lanskap pendidikan Indonesia semakin dinamis, tercermin dari berbagai solusi inovatif serta pergeseran peserta didik dan siswa Indonesia dalam menanggapi pandemi," kata David.
Sepanjang tahun 2021, Cakap telah memberikan dampak sosial bagi sejumlah pihak. Cakap telah menjangkau pelajar di 95 kota dari 34 provinsi di Indonesia. Berbagai kelas dan inisiatif upskill juga telah menjangkau 350 rumah tangga prasejahtera, serta yang berada di daerah terluar, terpencil dan tertinggal (3T).
Dari sisi pekerjaan, siswa yang berkemampuan baik dari proses pembelajaran di Cakap mampu mencapai kesuksesan finansial dan posisi yang lebih baik di tempat kerja.
Sebanyak 78 persen siswa dewasa menyatakan bahwa mereka memiliki peluang karir yang lebih baik, sedangkan 55 persen pemilik bisnis juga setuju bahwa belajar dengan Cakap telah membantu mereka untuk meningkatkan keuntungan bisnis.
Melalui program Cakap Teachers Academy (CTA), banyak guru profesional dari seluruh pelosok Indonesia yang mengikuti program beasiswa pengajaran bahasa Inggris. Beberapa lulusan dari program ini telah berhasil menjadi guru dan bergabung sebagai mitra pengajar Cakap.
Selain itu, Cakap juga memberikan ruang yang fleksibel bagi para mitra pengajar, selain mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi. “Sejak bergabung pada Agustus 2021, saya sangat menikmati fleksibilitas jadwal, sehingga masih bisa berjalan seiring dengan pekerjaan utama saya sebagai dosen.” Kata Jatifia Ongga, mitra pengajar Cakap asal Malang, Jawa Timur.
Selain itu, bersama Kementerian Luar Negeri (Kemlu), di tahun 2021 Cakap memberikan pelatihan bahasa asing (Prancis, Jerman, Korea) kepada 100 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan diplomat melalui program selama 8.750 jam, atau setara dengan total 125 sesi kursus online.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga menggandeng Cakap dengan memberikan pelatihan keterampilan dan bahasa asing bagi 200 tenaga kerja di sektor pariwisata yang tersebar di lima destinasi prioritas.
“Setelah menyelesaikan pelatihan, saya dapat berbicara bahasa Inggris dengan lebih baik dan saya memiliki banyak peluang, salah satunya adalah untuk membangun lebih banyak relasi dengan turis internasional," kata Budi Aris yang berprofesi sebagai pemandu wisata di Maluku.
Tahun ini Indonesia dipercaya memegang presidensi group of 20 (G20), Cakap terus mendukung program pemerintah dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi di era pasca-pandemi, terutama di sektor pariwisata, pekerja migran, dan sektor usaha kecil menengah (UKM).
Faktanya, dari total 64 juta, hanya 17 juta UKM Indonesia yang sudah digitalisasi, artinya 70 persen di antaranya belum. Kesempatan ini akan dimanfaatkan oleh Cakap melalui program upskilling.
Pada kuartal pertama tahun ini, Cakap bersama pihak-pihak terkait memberikan program beasiswa pelatihan bahasa Inggris yang menargetkan 5.000 tenaga kerja pariwisata.
Sebagai platform edtech, Cakap menyediakan aplikasi dengan pengalaman komprehensif,
sehingga menghadirkan performa yang optimal dan interaktif. Ruang kelas Cakap terdiri dari private, chat, club dan grup, mengadopsi metode interaksi belajar dua arah, sebagai proses transfer keterampilan langsung dari interpersonal yang meningkatkan motivasi siswa.
Tahun lalu sebanyak 8.494 modul diajarkan kepada siswa Cakap, dengan peminatan paling tinggi terdapat di program vokasi bidang perhotelan, pariwisata, dan pemasaran.
“Kami memahami bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan kami akan selalu berusaha untuk mengikis batas, untuk menunjukkan potensi sebenarnya dari bakat SDM Indonesia," pungkas Tomy.