REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Telegram akan segera menghadirkan layanan berbayar. Dalam sebuah postingan di platform, pendiri Telegram Pavel Durov mengumumkan adanya langganan Telegram Premium akhir bulan ini.
Langganan premium memberikan pengguna fitur, kecepatan, dan sumber daya tambahan. Ada sejumlah fitur langganan yang datang, seperti kemampuan untuk mengunggah file yang lebih besar dan stiker serta reaksi khusus Premium.
Namun, Durov juga menyebut fitur Telegram yang ada akan tetap gratis dan fitur berbayar tidak akan memengaruhi pengalaman pengguna gratis di aplikasi. Non-pelanggan masih dapat melihat file yang lebih besar yang diunggah oleh pengguna Premium.
Dikutip The Verge, Ahad (12/6/2022), langganan Premium akan membantu layanan mengurangi beberapa biaya yang terkait dengan pada ukuran file, obrolan, dan media. Langganan berbayar pertama kali disebutkan pada tahun 2020 dan sedang dikerjakan hingga sekarang.
Meskipun rangkaian lengkap fitur Premium masih belum jelas, sepertinya platform akan melayani pengguna Telegram serius, seperti cara Twitter Blue menghadirkan fitur tambahan kepada orang-orang yang paling sering menggunakan aplikasi. Data yang dikumpulkan dari versi beta aplikasi menunjukkan biayanya 4,99 dolar AS per bulan.
Versi beta juga menunjukkan pengguna Premium tidak akan memiliki iklan di saluran one-to-many, sesuatu yang diperkenalkan Durov tahun lalu. Ini sejalan dengan janji Durov sebelumnya bahwa ia akan memberi pengguna cara untuk menonaktifkan iklan, meskipun melalui langganan premium.
“Saya percaya Telegram harus didanai terutama oleh penggunanya, bukan pengiklan. Dengan cara ini, pengguna kami akan selalu menjadi prioritas utama kami,” kata Durov dalam postingannya.