Rabu 01 Jun 2022 21:29 WIB

Studi: Gara-Gara Politik, Milenial Blokir Anggota Keluarga di Facebook

46,4 persen responden blokir anggota keluarga yang memposting konten kebencian.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Fuji Pratiwi
Aplikasi Facebook (ilustrasi). Studi terbaru yang dilakukan oleh laman time2play menemukan generasi milenial memblokir anggota keluarga di Facebook karena perselisihan pendapatan terkait konten politik.
Foto: EPA-EFE/SASCHA STEINBACH
Aplikasi Facebook (ilustrasi). Studi terbaru yang dilakukan oleh laman time2play menemukan generasi milenial memblokir anggota keluarga di Facebook karena perselisihan pendapatan terkait konten politik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Studi terbaru yang dilakukan oleh laman time2play menemukan generasi milenial memblokir anggota keluarga di Facebook karena perselisihan pendapatan terkait konten politik. Menurut data mereka, sebanyak 78,3 persen milenial telah melakukan pemblokiran.

"Generasi muda tampaknya tidak tertarik untuk mendengar pendapat yang berbeda. Jika Anda tidak 100 persen setuju, mereka akan menyingkirkan Anda dari kehidupan mereka. Ini juga berlaku pada keluarga," kata peneliti Ben Treanor.

Baca Juga

Hampir setengah dari mereka yang disurvei, sebanyak 46,4 persen mengatakan telah memblokir anggota keluarga yang memposting konten penuh kebencian, toksik, atau bermasalah. Sementara 43,5 persen memblokir anggota keluarga karena berbagi berita hoaks dan 41,4 persen merasa anggota keluarga terlalu banyak memposting konten politik.

Kemudian 37,6 persen mengatakan mereka memblokir anggota keluarga yang tidak lagi dekat dan 28,6 persen memblokir orang yang dicintai karena komentar yang mengganggu di postingan mereka. Lalu 22,7 persen memblokir orang yang dicintai untuk menyembunyikan kehidupan pribadi dan 14,1 persen mengeluh kerabat mereka memposting terlalu banyak konten religius.

Terakhir 11,3 persen mengatakan anggota keluarga terlalu sering menandai mereka di postingan sehingga diblokir. Studi dilakukan terhadap 2.040 penduduk Amerika Serikat (AS) yang menggunakan Facebook dan Instagram yang keduanya dimiliki oleh Meta Platforms Inc.

Dilansir New York Post, Rabu (1/6/2022), studi tersebut menemukan hanya 25,8 persen pengguna Instagram dari semua kelompok umur yang mengaku memblokir anggota keluarga. Alasan sebagian besar orang memblokir orang yang dicintai di Instagram untuk menyembunyikan konten mereka daripada menghindari melihat apa yang diunggah oleh anggota keluarga.

Hampir dua pertiga dari semua pengguna Instagram yang disurvei, 62,1 persen mengatakan mereka memblokir anggota keluarga untuk menyembunyikan aspek kehidupan pribadi mereka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement