REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Platform perpesanan milik Meta, WhatsApp telah memperkenalkan layanan application programming interface (API) baru berbasis cloud. Ini bertujuan untuk memberi pengalaman bisnis yang cepat dan menggunakan cara lain untuk berkomunikasi dengan pelanggan.
“Pengalaman bisnis terbaik adalah bertemu orang-orang di mana mereka berada. Lebih dari satu miliar pengguna terhubung ke akun bisnis di seluruh layanan perpesanan kami setiap pekan. Mereka mencari bantuan untuk menemukan produk dan layanan serta membeli apa saja. Hari ini kami membuka WhatsApp untuk bisnis apa pun dalam ukuran apa pun di seluruh dunia dengan WhatsApp Cloud API,” kata kepala eksekutif Meta Mark Zuckerberg selama konferensi Percakapan perusahaan, dikutip ZDNet, Jumat (20/5/2022).
Zuckerberg menjelaskan melalui platform berbasis cloud, setiap bisnis atau pengembang akan dapat membangun dasbor khusus di atas perangkat lunak WhatsApp untuk menyesuaikan pengalaman mereka dan mempercepat waktu respons mereka kepada pelanggan.
Selain itu, dasbor juga akan memberi informasi sekilas tentang akun WhatsApp mereka, batas akun saat ini, berita produk terbaru, dan akses ke empat alat akun utama, yaitu insights, pesan, templates, nomor telepon, dan katalog produk
Pengguna dan akun bisnis dapat menggunakan WhatsApp Cloud API gratis untuk 1.000 pesan pertama per bulan. Setelah ini, akun bisnis dapat memilih untuk meningkatkan dan meluncurkan lebih luas melalui tingkatan berbayar dengan biaya berdasarkan berapa banyak percakapan yang dilakukan dengan pelanggan per hari. Biayanya berkisar dari satu sen hingga hampir 20 sen, tergantung pada apakah percakapan tersebut dilakukan oleh bisnis atau pengguna dan di pasar mana.
Perusahaan telah membangun penawaran bisnisnya sejak 2017 ketika mulai menguji coba aplikasi obrolan khusus untuk bisnis. Peluncuran WhatsApp Business untuk Android menyusul sekitar enam bulan kemudian.