Kamis 19 May 2022 17:00 WIB

Ilmuwan Temukan Mekanisme Virus Herpes Bisa Hidup Lagi di dalam Tubuh

Sekali terinfeksi, virus herpes tetap bersembunyi dalam tubuh.

Virus (ilustrasi). Kini para peneliti menemukan bagaimana mekanisme reaktivasi virus herpes di dalam tubuh.
Foto:

Antara fase aktif dan fase tidur

Mereka yang untuk pertama kalinya terinfeksi virus herpes, kebanyakan tidak menyadari hal tersebut. Masalah biasanya muncul saat reaktivasi virusnya dari fase dormant di dalam tubuh.

Virus sering kali "bangun" dan menyerang tubuh, memanfaatkan fase di mana sistem imunitas lemah, karena sedang memerangi penyakit lainnya. Bisa saja itu hanya penyakit influenza biasa atau juga penyakit yang lebih berat.

Mereka yang paling ringkih adalah para pengidap HIV atau juga orang yang mendapat cangkok organ tubuh, dan secara terarah dilemahkan sistem imunitasnya.

Virus HHV-6A menyatu dengan genom sel manusia dan berdiam di sana dalam fase laten, hingga terdapat kesempatan bagus untuk kembali menyerang dan berkembang biak. Sebuah Mikro-RNA tertentu berperan dalam mekanisme reaktivasi virusnya.

"Hampir semua virus Herpes membentuk Mikro-RNA, karena ini sangat penting bagi virusnya. Tapi tidak ada contoh satu spesies pun virus herpes yang membuktikan Mikro-RNA memiliki peran fundamental. Jika kami non aktifkan Mikro-RNA viral ini, maka virusnya juga akan mati,” ujar pakar virologi Dölken.

Sebuah Mikro-RNA virus sebagai regulator utama

Mikro-RNA sangat berbeda dengan mRNA, karena tidak bertangung jawab untuk membawa cetak biru protein tertentu. Mereka termasuk RNA non-coding. Lebih jauh lagi Mikro-RNA ini menyerang metabolisme tertentu pada Mikro-RNA manusia dan mencegah perkembangannya.

Sebagai dampaknya, produksi apa yang disebut Interferon type-I akan terganggu. Ini adalah unsur pembawa pesan, di mana dengan itu sel melaporkan keberadaan virus kepada sistem kekebalan tubuh. "Namun, dipastikan ini bukan satu-satunya mekanisme yang disabot," kata pakar virologi Dölken. Riset yang mereka lakukan ibaratnya baru menggaruk bagian permukaannya.

Mikro-RNA virus memungkinkan virus herpes mengelak dari sergapan sistem kekebalan tubuh. Atau lebih tepat lagi sel B dan Sel T yang mengeliminasi sel manusia yang terinfeksi. "Sel-sel ini mengenali protein asing bagi tubuh manusia, misalnya dari sebuah virus."

"Virus herpes dengan bantuan RNA mampu memprogram ulang sel inang dan menyalahgunakannya untuk keuntungan virus. Dengan begitu sel B dan sel T yang merupakan sistem kekebalan tubuh yang memiliki memori pada protein asing, tidak mampu lagi mengenali bahwa selnya sudah terinfeksi," papar ahli virologi dari Universitas Würzburg itu.

 

Dari COVID-19 ke herpes ke Long-COVID?

Temuan sebuah Mikro-RNA virus yang memegang peranan kunci, semacam "regulator utama” menyebabkan tim periset tidak mungkin melakukan uji coba pada kultur sel untuk mencegah reaktivasi virus herpes.

Namun, pengetahuan yang dihimpun dari berbagai penelitian lanjutan, boleh jadi di masa depan akan berfungsi sebaliknya, yakni membantu reaktivasi sel virus laten dalam tubuh, yang dapat dikenali oleh sistem kekebalan tubuh dan segera dieliminasi. Dölken mengatakan sebelum melakukan transplantasi organ tubuh, sangat bagus jika dapat menon-aktifkan sel yang terinfeksi virus herpes.

Penelitian pakar virologi dari Würzburg itu juga dapat memberikan kontribusi untuk solusi masalah lainnya, yakni Long-COVID. Karena virus herpes sangat sering melakukan reaktivasi diri dan ikut menyerang sistem imunitas yang sedang lemah, para ilmuwan punya kecurigaan virusnya ikut terlibat dalam beragam gejala penyakit pada Long-COVID.

"Salah satu dugaan paling kuat akibat infeksi corona, reaktiviasi virus herpes terpicu, dan menyebabkan kerusakan sekunder,” pungkas Dölken.

Hingga kini para peneliti masih lebih banyak mengajukan pertanyaan ketimbang mendapat jawaban. Namun, paling tidak sudah ada beberapa terduga utama dan salah satunya virus herpes HHV6.

 

 

 

sumber: https://www.dw.com/id/bagaimana-mekanisme-reaktivasi-virus-herpes/a-61826765

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement