Senin 09 May 2022 00:50 WIB

WhatsApp Tangguhkan Peluncuran Fitur Terbaru di Brasil

Brasil menjadi negara yang tidak akan melihat sejumlah fitur terbaru WhatsApp.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Logo Facebook, Whatsapp, dan Instagram.
Foto: EPA-EFE/ANDREJ CUKIC
Logo Facebook, Whatsapp, dan Instagram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Brasil menjadi negara yang tidak akan melihat sejumlah fitur terbaru WhatsApp. Meta mengumumkan akan meluncurkan sejumlah fungsionalitas baru, seperti reaksi emoji, berbagi file berukuran 2GB, dan anggota grup yang lebih besar.

Namun, fitur tersebut ditangguhkan untuk pengguna Brasil sampai pemilihan umum (pemilu) presiden yang akan berlangsung pada Oktober. Selain fungsionalitas, fitur yang diumumkan pada April lalu, yaitu Komunitas juga akan ditangguhkan di Brasil.

Penundaan peluncuran kedua fitur tersebut merupakan bagian dari inisiatif yang bertujuan mengatasi penyebaran informasi palsu sebelum pemilihan. Aplikasi perpesanan akan menahan diri untuk tidak memperkenalkan fitur-fitur utama selama periode kampanye politik.

“Seperti yang diinformasikan sebelumnya, berdasarkan strategi jangka panjang kami untuk Brasil, fungsionalitas baru hanya akan diterapkan setelah diuji di pasar lain sesuai dengan jadwal yang diterbitkan sebelumnya untuk Komunitas di WhatsApp,” kata perusahaan, dikutip ZDNet, Ahad (8/5/2022).

Kesepakatan antara Meta dan Pengadilan Tinggi Pemilu Brasil (TSE) diumumkan awal tahun ini dengan langkah-langkah untuk menangkis disinformasi dan penyebaran berita palsu yang mungkin merugikan pemilu mendatang.

Pada saat itu, WhatsApp berkomitmen pada beberapa inisiatif, seperti meningkatkan chatbot yang dikembangkan untuk pemilu 2020. Aplikasi perpesanan itu menjadi pusat skandal yang melibatkan presiden dalam pemilihan 2018.

Sebagai bagian dari perjanjian, WhatsApp juga mengadakan seminar untuk staf TSE tentang fungsi aplikasi. Perjanjian serupa telah ditandatangani dengan semua platform media sosial utama yang aktif di Brasil, termasuk platform Meta lainnya, yaitu Facebook dan Instagram. Setelah banyak kontroversi, Telegram yang merupakan platform pilihan bagi politisi Brasil yang dituduh menyebarkan disinformasi, juga setuju untuk bekerja sama dengan pihak berwenang Brasil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement