REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aplikasi pesan Telegram tampaknya sedang mencoba cara baru untuk menghasilkan uang dengan mengumumkan langganan premium. Nantinya, pengguna akan mendapatkan sejumlah fitur yang berbeda dari pengguna nonpremium, seperti stiker eksklusif dan emoji reaksi.
Menurut Android Police, penguji beta untuk aplikasi iOS Telegram sedang memperhatikan fitur-fitur di versi 8.7.2. Pengguna Telegram dilaporkan akan diminta untuk mendaftar langganan berbayar setelah mereka memilih reaksi atau stiker tertentu di aplikasi. Pengguna yang memiliki versi gratis kabarnya tidak akan dapat melihat fitur premium di utas percakapan.
Namun, kabar Telegram Premium masih belum pasti sampai sekarang sehingga tidak ada informasi lebih lanjut tentang detail programnya. Misal, detail tentang biaya langganannya, kapan rilis, dan fitur apa saja yang ditawarkan.
Dilansir CNet, Selasa (3/5/2022), Telegram telah membuat beberapa pergerakan uang selama setahun terakhir. Pada bulan Desember 2020, salah satu pendiri Telegram Pavel Durov meluncurkan rencana aplikasi untuk menghasilkan pendapatan melalui penjualan iklan dan fitur berbayar tambahan.
Belum lama ini, Telegram juga menambahkan fitur pengiriman uang kripto. Blockchain yang terdesentralisasi Telegram Open Network (TON) mengumumkan akan menambahkan bot yang memungkinkan lebih dari 550 juta pengguna dapat mengirim cryptocurrency ke pengguna lain melalui obrolan. Peluncuran awal bot “dompet” akan memungkinkan pengiriman dan penerimaan Toncoin.
Telegram sama seperti aplikasi pesan lain, Facebook Messenger atau WhatsApp yang harus mencari cara untuk menghasilkan pendapatan di dalam aplikasi sambil tidak mengganggu fungsi obrolan.