Sabtu 30 Apr 2022 00:30 WIB

Katekin dalam Teh Hijau Tampak Mampu Cegah Masuknya Virus Corona ke Dalam Sel

Katekin merupakan flavonoid yang terdapat dalam teh hijau.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Teh hijau (ilustrasi). Dalam uji coba di laboratorium, katekin yang terdapat di dalam teh hijau tampak mampu menghambat virus corona masuk ke dalam sel.
Foto: Boldsky
Teh hijau (ilustrasi). Dalam uji coba di laboratorium, katekin yang terdapat di dalam teh hijau tampak mampu menghambat virus corona masuk ke dalam sel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampai saat ini, teh adalah minuman paling populer di banyak negara. Baik itu teh hijau atau teh hitam, keduanya tetap menjadi favorit untuk minuman pagi atau sore.

Teh juga ternyata berpotensi menangani Covid-19. Para ilmuwan telah mencari tahu kemungkinan katekin yang ada dalam teh hijau bisa efektif melawan virus.

Baca Juga

Katekin adalah kelas flavonoid, bahan kimia nabati yang membantu melindungi tanaman dari racun lingkungan. Selain itu, katekin juga memperbaiki kerusakan dan memberikan rasa khas pada teh.

Penelitian yang diunggah ke server Research Square telah menilai dampak katekin yang ada dalam teh hijau yang dikenal sebagai epigallocatechin gallate (EGCG) terhadap virus. Hasil tes tersebut menunjukkan EGCG efektif menghambat virus corona (SARS-CoV-2) dalam uji laboratorium.

Selain itu, ditemukan juga EGCG yang menghasilkan aktivitas anti virus serta mencegah masuknya virus corona ke dalam sel. Meski terdengar menjanjikan, bukan berarti National Health Service (NHS) di Inggris akan mulai menggunakan teh hijau sebagai pengobatan Covid-19.

Sejauh, ini penelitian tersebut belum ditinjau oleh rekan sejawat dan uji coba belum dilakukan pada orang dewasa. Akibatnya, meski positif, penelitian ini tidak konklusif.

Terlepas dari itu, penelitian tersebut menyoroti manfaat potensial lain dari teh pada tubuh. Penelitian lain di Australia menunjukkan teh dapat mengurangi risiko demensia.

"Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa teh dapat meningkatkan kesehatan manusia dalam banyak cara," ujar dr Jeffrey Blumberg dari Tufts University, seperti dilansir laman Express, Jumat (29/4/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement