REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apple mengumumkan laporan kuartal terbaik dalam sejarahnya. Perusahaan mencatat pendapatan 97,3 miliar dolar AS di kuartal kedua (Q2), naik sembilan persen dibandingkan tahun lalu. Sementara untuk laba, perusahaan melaporkan telah menghasilkan 25 miliar dolar AS dengan laba per saham 1,52 dolar AS.
Apple mencatat rekor pendapatan kuartal Maret untuk bagian iPhone, Mac, dan Wearable Home serta Accessories. Berbagai layanan Apple tumbuh ke level tertinggi baru dengan 825 juta pelanggan.
“Tujuh kuartal terakhir Mac kini menjadi tujuh kuartal teratas dalam sejarah Mac,” kata CEO Apple Tim Cook kepada CNBC.
Namun, pada kuartal kedua ini perusahaan juga melihat penurunan penjualan iPad, sedikit dari tahun ke tahun. Cook mengaitkan itu dengan kendala pasokan yang sangat signifikan.
Peningkatan pendapatan iPhone datang setelah Apple mencatat Q2 tahun lalu adanya permintaan iPhone tinggi karena seri iPhone 12 diluncurkan sedikit lebih lambat. Produk baru yang dirilis oleh Apple selama kuartal Maret termasuk iPhone SE generasi ketiga, warna hijau iPhone 13 dan iPhone 13 Pro, desktop Mac Studio, dan monitor eksternal 5K Studio Display.
Pada bulan Januari, perusahaan mengantisipasi tantangan rantai pasokan akan sedikit mereda selama kuartal Maret. Namun, rantai pasokan mungkin menjadi masalah yang lebih besar selama beberapa bulan ke depan karena China melakukan penguncian ketat untuk membatasi ppenyebaran Covid-19.
Dilansir The Verge, Jumat (29/4/2022), jajaran Apple Mac saat ini mengalami keterlambatan pengiriman. Pesanan baru dari Mac Studio yang baru saja diluncurkan dengan chip M1 Ultra sekarang memiliki perkiraan tanggal pengiriman akhir Juli. Banyak konfigurasi MacBook Pro 14 dan 16 inci akan membuat pelanggan menunggu hingga Juni.
Apple akan melihat pratinjau pembaruan besar untuk iOS, iPadOS, macOS, watchOS, dan tvOS di Worldwide Developers Conference (WWDC) pada Juni. Konferensi tersebut sebagian besar akan dilakukan secara virtual, seperti yang telah terjadi selama dua tahun sebelumnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika