REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- CEO Tesla, Elon Musk resmi membeli Twitter senilai 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp 633,8 triliun pada Senin (25/4/2022) waktu setempat. Tokoh-tokoh terkenal dan artis hingga netizen Twitter bereaksi terkait pemberian Musk.
Dalam sebuah pernyataan setelah penjualan diumumkan, Musk mengatakan, kebebasan berbicara adalah dasar dari demokrasi yang berfungsi, dan Twitter adalah alun-alun kota digital. "Saya juga ingin membuat Twitter lebih baik dari sebelumnya dengan meningkatkan produk dengan fitur-fitur baru, membuat algoritma open source untuk meningkatkan kepercayaan, mengalahkan bot spam, dan mengautentikasi semua manusia," kata Musk seperti dikutip laman NBC News, Selasa (26/4/2022).
Musk terbilang pengguna Twitter yang produktif. Ia juga sempat mencicit sesaat sebelum pengumuman. "Saya berharap kritik terburuk saya tetap ada di Twitter, karena itulah arti kebebasan berbicara," cicitnya.
Senator Marsha Blackburn, R-Tenn, merayakan berita pembelian tersebut. "Hari ini adalah hari yang menggembirakan bagi kebebasan berbicara. Saya berharap Elon Musk akan membantu mengendalikan sejarah penyensoran pengguna Big Tech yang memiliki sudut pandang berbeda," cicitnya.
Di sisi lain, Senator Dick Durbin, D-Ill, mengatakan pembelian Twitter oleh Musk benar-benar membuatnya khawatir. "Dia bilang dia ingin menjadikannya papan pesan global ini. Pertanyaan pertama saya kepadanya '[apakah] papan pesan akan menyertakan Donald Trump?'” kata Durbin.
Sementara itu, Senator Ted Cruz, R-Texas, menawarkan polling kepada pengikut Twitter-nya. "Apakah Elon Musk membeli Twitter adalah hal yang baik?" Dia bertanya. Dua jawaban yang ditawarkan: "Ya" atau "Tidak, saya benci kebebasan berbicara."
Gubernur Texas dari Partai Republik Greg Abbott juga tampaknya mendukung pembelian Musk, memintanya untuk memindahkan kantor pusat perusahaan ke negara bagian. "Bawa Twitter ke Texas untuk bergabung dengan Tesla, SpaceX & perusahaan Boring," cicitnya sambil mencantumkan beberapa perusahaan Musk lainnya.
Beberapa organisasi, termasuk NAACP, mendesak Musk untuk menjauhkan ujaran kebencian dari platform. Pengguna Twitter Indonesia pun turut merespon penuh kelakar pembelian Musk.
"Elon Musk ngapain mahal-mahal beli Twitter? Kan, tinggal download," cicit @FiersaBesari.
"Btw resmi, seharga 635 triliun. Banyak banget. Itu kalau dipake beli seblak untuk seluruh rakyat Indonesia, masih kembalian," tambah cicitan Fiersa.
Mantan CEO Twitter Jack Dorsey mempertimbangkan kesepakatan itu pada Senin malam dengan serangkaian unggahan. Ia berterima kasih kepada Musk dan CEO Twitter saat ini Parag Agrawal karena mengeluarkan perusahaan dari situasi yang mustahil.
"Twitter sebagai perusahaan selalu menjadi satu-satunya masalah saya dan penyesalan terbesar saya. Itu dimiliki oleh Wall Street dan model iklannya. Mengambilnya kembali dari Wall Street adalah langkah pertama yang benar," katanya.
Saham Twitter naik 5,7 persen pada Senin menjadi berakhir di 51,70 dolar AS. Kesepakatan itu mewakili hampir 40 persen premi dari harga penutupan sehari sebelum Musk mengungkapkan bahwa dia telah membeli lebih dari 9 persen saham.