REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Masih dalam suasana Hari Kartini, TikTok memberikan tips bagi brand untuk dapat menjangkau audiens wanita di Indonesia. Menurut Astarini selaku Head of Business Marketing TikTok Indonesia, wanit memandang brand sebagai peran yang bisa menghibur dan bisa menciptakan sebuah sudut pandang dan bukan hanya mekanisme untuk menjual produk.
"Role-nya sudah berkembang. Jadi penting untuk brand tumbuh bersama dan berkembang bersama audiens mereka, khususnya wanita, saat melihat perubahan perilaku tersebut," ujarnya saat diskusi daring, Jumat (22/4/2022).
"Pesan untuk brand saat menjangkau audiens wanita adalah brand itu harus menjadi nyata, menghibur. Brand juga penting untuk memasukkan pesan inklusif sesuai target audiens, memusatkan pesan mereka dengan komunitas wanita yang ada di dalam platform, serta bertanggung jawab secara sosial dengan isu-isu yang ada," sambungnya.
Astarini menjelaskan menurut survei sembilan persen wanita merasa program marketing yang ada tidak benar-benar secara aktif menjangkau mereka. Sementara, generasi wanita membutuhkan brand untuk tampil sebagai diri mereka yang otentik sehingga dapat menjangkau hati nurani mereka.
Lebih lanjut, Astarini juga memaparkan bahwa kaum wanita mengendalikan 2/3 dari pengeluaran konsumen secara global. Namun, TikTok justru melihat wanita tidak merasa diwakili atau diajak bicara secara aktif oleh brand yang ada. Padahal, wanita adalah kelompok audiens yang memiliki potensi pembelian sangat besar.
"Wanita sebagai kelompok audiens memiliki potensi pembelian yang sebenarnya sangat besar. Namun ada kesenjangan yang cukup signifikan dari cara mereka dijangkau oleh brand-brand," kata dia.
Oleh sebab itu, Astarini mengungkapkan para wanita juga ingin brand memiliki sudut pandang yang kuat sehingga bisa menjangkau hati nurani mereka. Sehingga menurutnya, sangat penting bagi sebuah brand untuk dapat berkembang bersama audiens khususnya wanita.