Rabu 20 Apr 2022 07:57 WIB

Mengenal Teknologi Nuklir Generasi Keempat

Saat ini, industri nuklir berada di Generasi III atau III+

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir/PLTN (ilustrasi)
Foto:

Lead-Cooled Fast Reactor (LFR)

Reaktor ini didasarkan pada desain reaktor yang dikembangkan untuk kapal selam nuklir Rusia. reaktor ini menggunakan timbal sebagai unsur  pendinginnya. Versi terbaru berjalan dengan uranium nitrida, bukan uranium dioksida. Seperti halnya natrium, timbal menyediakan sistem keamanan pasif serupa yang secara otomatis mengatur reaksi nuklir jika mulai tidak terkendali.

Fluoride-Cooled High Temperature Reactor (FHR)

FHR adalah reaktor suhu tinggi yang didinginkan oleh campuran cair lithium fluoride dan garam berilium fluoride, bukan helium. Reaktor ini memiliki kerapatan daya hingga 10 kali lipat dari HTGR menggunakan teknologi bahan bakar partikel TRISO. Garam fluorida memungkinkan reaktor untuk beroperasi pada suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan reaktor berpendingin helium dan desain masa depan akan menggunakan bahan bakar kerikil.

Molten Salt-Fueled Reactor (MSR)

MSR sedikit berbeda, di mana garam cair adalah pendingin dan bahan bakar. Alih-alih dibentuk menjadi batang, pelet, atau kerikil, bahan bakar dicampur ke dalam garam fluorida yang mengalir melalui grafit atau moderator serupa yang menghasilkan neutron lambat dan mengontrol reaksi.

MSR dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi, meskipun ini menimbulkan masalah korosi, sehingga desainnya cenderung ke versi yang lebih dingin. Namun, dengan menggabungkan pendingin dan bahan bakar, menghilangkan limbah dan memperkenalkan bahan bakar baru jauh lebih mudah daripada di reaktor konvensional.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement