Rabu 30 Mar 2022 11:01 WIB

Yandex Kumpulkan Data Pengguna dari Ribuan Aplikasi iPhone dan Android?

Laporan menyebut SDK Yandex yang dapat mengumpulkan data pengguna iPhone dan Android.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Yandex, mesin pencari terpopuler di Rusia
Foto: tangkapan layar
Yandex, mesin pencari terpopuler di Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Invasi Rusia ke Ukraina memicu reaksi besar-besaran dari negara-negara Barat yang mencakup sanksi. Selain batasan perbankan dan perdagangan yang diberlakukan pemerintah, berbagai perusahaan menghentikan aktivitas mereka di Rusia.

Selain itu, pengawasan Barat terhadap teknologi Rusia meningkat. Kaspersky adalah salah satu contohnya. Yandex adalah yang lain. Browser pesaing Google Rusia ini disebut mengumpulkan data aplikasi dari jutaan pengguna iPhone dan Android di seluruh dunia.

Baca Juga

Dilansir dari BGR, Rabu (30/3/2022), sebuah laporan baru menunjukkan bahwa ribuan aplikasi dengan jutaan pelanggan menyertakan SDK Yandex yang dapat mengumpulkan data pengguna dari perangkat iPhone dan Android. Kekhawatirannya adalah bahwa orang lain kemudian dapat menggunakan data tersebut untuk melacak orang. Yandex mungkin juga diminta untuk membagikan informasi itu dengan pemerintah Rusia dan agen mata-matanya.

Apa yang dilakukan Yandex di iPhone dan Android?

Jika Anda merasa tidak terpengaruh karena Anda tidak menggunakan aplikasi atau layanan Yandex di iPhone atau Android, Anda salah. Anda tidak perlu menginstal aplikasi Yandex agar perusahaan dapat memanen data Anda.

Sebagai gantinya, yang harus Anda lakukan adalah mendapatkan satu dari ribuan aplikasi yang menggunakan SDK Yandex, dan beberapa dari data itu mungkin meninggalkan perangkat Anda secara teratur tanpa sepengetahuan Anda.

Berita itu datang dari Financial Times (via 9to5Mac), yang melaporkan bahwa peneliti Zach Edwards pertama kali menemukan praktik pengumpulan data. Edwards menganalisis kode Yandex saat berpartisipasi dalam kampanye audit aplikasi untuk M2B Alliance. Kemudian empat ahli independen menjalankan tes untuk The Times.

Yandex mengonfirmasi bahwa ia mengumpulkan informasi perangkat, jaringan, dan alamat IP dari iPhone dan Android. Data ini kemudian disimpan di server di Finlandia dan Rusia.

Perusahaan mengatakan informasi metadata tidak dipersonalisasi dan “sangat terbatas”. Yandox mengakui bahwa secara teori dimungkinkan untuk mengidentifikasi pengguna berdasarkan data iPhone dan Android. Tetapi dikatakan bahwa “Yandex pasti tidak bisa melakukan ini.”

Temuan ini akan meresahkan di waktu-waktu biasa, mengingat Yandex selalu dapat dipaksa untuk bekerja dengan pemerintah Rusia. Tapi itu semua terjadi dengan latar belakang perang Ukraina, jadi kekhawatiran itu diperburuk.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement