REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO perusahaan mobil otonom Tesla, Elon Musk, berpikir serius untuk membuat platform media sosial. Musk, dikutip dari Reuters, Senin (28/3/2022), menjawab pertanyaan seorang pengguna Twitter terkait rencana membuat platform media sosial yang menggunakan algoritma open source.
Platform tersebut disebut akan menjunjung kebebasan berbicara dan minim propaganda.Musk belakangan ini sering mengkritik platform media sosial beserta kebijakan yang diterapkan. Menurut dia, perusahaan media sosial merusak demokrasi karena gagal mematuhi prinsip-prinsip kebebasan berbicara.
Cuitan Musk soal membuat platform media sosial datang setelah dia mengadakan jajak pendapat di Twitter soal apakah pengguna meyakini platform mikroblog itu mematuhi kebebasan berbicara. Hasil dari jajak pendapat yang diadakan Musk adalah 70 persen menjawab tidak.
Jika Musk benar-benar serius, maka dia akan platform media sosial yang tidak ikut arus utama seperti Twitter, Facebook dan YouTube. Beberapa waktu lalu mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat media sosial Truth.
Musk dikenal sebagai sosok pengguna Twitter yang produktif dan telah mengkritik platform media sosial serta kebijakannya akhir-akhir ini. Musk mengatakan, perusahaan media sosial itu merusak demokrasi. Ia menyebut Twitter gagal mematuhi prinsip-prinsip kebebasan berbicara.