Senin 28 Mar 2022 17:33 WIB

Negara Mungil Ini Ingin Membangun Metaverse Demi Eksistensi

Liberland Metaverse bertujuan agar Liberland diakui di kancah internasional.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Metaverse dan NFT jadi investasi masa depan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Metaverse dan NFT jadi investasi masa depan.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Raksasa teknologi terus memperluas metaverse, alam semesta virtual yang akan menjadi generasi internet berikutnya. Namun, mereka bukan satu-satunya.

Banyak pemerintah baru-baru ini menyatakan keinginan mereka untuk mengambil bagian dalam pengembangan ganda digital dunia fisik ini. Tapi kenapa?

Baca Juga

“Hidup dan biarkan hidup,” adalah moto Republik Liberland, negara mungil seluas tujuh kilometer persegi yang terletak di Balkan, di tepi Danube antara Siberia dan Kroasia.

Bangsa ini, yang dipimpin oleh Vit Jedlicka, sekarang ingin “hidup dan membiarkan hidup” di metaverse. Negara itu telah bermitra dengan firma arsitektur Zaha Hadid Architects untuk membantunya bergerak ke ruang digital masa depan ini.

Proyek ambisius ini akan mengambil bentuk kota virtual kecil yang terdiri dari bangunan futuristik dengan kurva membulat. Setelah selesai, metaverse “cyber-urban” Liberland akan dapat diakses oleh setiap pengguna internet dalam bentuk avatar.

Mereka akan dapat mengunjungi balai kota, mengakses ruang kerja bersama, toko, inkubator bisnis, dan bahkan galeri seni yang didedikasikan untuk pameran NFT. Dilansir dari MalayMail, Ahad (27/3/2022), menurut Patrik Schumacher, arsitek utama dari Zaha Hadid Architects, metaverse “cyber-urban” Liberland secara langsung terinspirasi oleh dunia nyata.

“Saya percaya metaverse bukanlah dunia fantasi. Ini bukan gim video,” katanya CNN.

Republik Liberland tidak hanya meluncurkan dirinya ke metaverse sebagai cara untuk mengikuti tren, tetapi juga untuk membangun kehadirannya di kancah internasional. Terutama karena banyak negara mencurigai sepetak kecil tanah ini, yang tidak diakui oleh anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di mana tidak ada undang-undang, tidak ada peraturan, tidak ada kontrol senjata atau bahkan pajak.

Dari Liberland ke Barbados dan Seoul

Metaverse yang dirancang oleh Zaha Hadid Architects akan diatur oleh cita-cita yang sama dengan negara mikro ultra-liberal Vit Jedlicka.

“Sementara Liberland Metaverse dimaksudkan untuk mempelopori pengembangan Liberland sebagai negara mikro libertarian, ia juga akan berfungsi sebagai dunia realitas virtual yang berdiri sendiri,” kata Patrik Schumacher dalam sebuah pernyataan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement