Jumat 25 Mar 2022 03:49 WIB

Fakta-Fakta Soal Rudal Hipersonik Kinzal Rusia yang Perlu Kita Tahu

Rudal hipersonik memiliki kecepatan hiper tinggi dan jauh lebih sulit ditangkal.

Petugas pemadam kebakaran dan tim keamanan Ukraina di lokasi sebuah gedung yang terkena rudal Rusia di Kyiv (Kiev), Ukraina, 20 Maret 2022.
Foto:

Trayektori lintasan rendah

Lintasan trayektorinya yang relatif rendah dibanding rudal konvensional, makin menyulitkan pelacakan radar pertahanan. Lintasannya disebut trayektori balistik pada atmosfer rendah.

Dengan begitu, saat sistem pertahanan rudal berbasis radar berhasil melacaknya, rudal ini sudah sangat dekat ke target serangan dan sangat terlambat untuk mencegat atau menangkal serangan.

Keunggulan lainnya dari rudal hipersonik adalah kemampuan untuk mengubah arah di tengah-tengah lintasan tembakan.

Bagaimana daya jelajahnya?

Peluru kendali hipersonik bisa ditembakkan dari berbagai matra, baik dari udara, laut, atau darat. Artinya, rudal hipersonik bisa ditembakkan dari peluncur mobil di darat, kapal induk atau kapal selam di laut dan tentu saja dari udara. Rudal Kinzhal yang ditembakkan Rusia ke Ukraina diperkirakan diluncurkan dari jet tempur MiG-31.

Rudal tipe Kinzhal bisa mencapai target pada jarak hingga 2.000 kilometer. Rusia juga memiliki rudal hipersonik tipe lainnya, seperti Zircon yang disebut mampu meluncur pada kecepatan Mach 7 hingga jarak 1.500 kilometer, dan bisa dipasangi hulu ledak nuklir. Selain itu, ada Avangard yang punya daya jelajah hingga 4.000 kilometer.

Jika secara strategis, Rusia menempatkan sistem pertahanan rudal hipersoniknya di Kaliningrad, kawasannya yang berbatasan langsung dengan Polandia, Lituania, dan laut Baltik, praktis semua ibu kota Eropa berada dalam jangkauan serangan. Sebagai gambaran, lintasan udara ke ibu kota Jerman, Berlin, dari kawasan Rusia itu jaraknya hanya sekitar 600 kilometer.

Selain Rusia, negara-negara lain yang mengklaim telah memiliki rudal hipersonik antara lain Amerika Serikat dengan rudal HAWC yang mampu mencapai Mach 5. Cina mengembangkan rudal hipersonik Dong Feng-17 yang disebut punya daya jelajah lebih 1.000 kilometer. Juga negara komunis Korea Utara belum lama ini menguji coba rudal hipersonik Hwasong-8 yang diklaim mampu mencapai kecepatan hingga Mach 10.

 

 

sumber: https://www.dw.com/id/apa-itu-peluru-kendali-hipersonik/a-61228692

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement